Arief Setyadi
, Jurnalis-Sabtu, 15 November 2025 |00:02 WIB

Polri (Foto: Dok Okezone)
JAKARTA - Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni ITB, R Haidar Alwi, menegaskan pentingnya menempatkan isu reposisi Polri di bawah kementerian dalam konteks yang tepat. Tak perlu ada kecemasan.
Menurutnya, negara tidak sedang mengubah posisi Polri dalam arsitektur ketatanegaraan. "Komitmen yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto sebelum Pemilu 2024 bahwa Polri tetap berada langsung di bawah Presiden masih menjadi pegangan utama yang belum pernah ditarik kembali," ujar Haidar Alwi, dikutip Jumat (14/11/2025).
Ia melihat komitmen yang disampaikan bukan sekadar retorika kampanye, tetapi bagian dari desain besar stabilitas keamanan nasional. Di mana, peran itu menuntut Polri berada di posisi strategis serta tidak terjebak dalam struktur birokratis kementerian.
"Pernyataan tegas Komisi III DPR RI dalam berbagai kesempatan juga memperkuat keyakinan bahwa reposisi Polri ke bawah kementerian bukanlah agenda negara saat ini," tuturnya.
Komisi III DPR, menurut Haidar Alwi sebagai mitra kerja, tentu menyadari efektivitas Polri mengandalkan dua hal penting, yakni independensi operasional dan garis komando yang efektif. "Komisi III melihat hal itu secara jernih dan berulang kali menegaskan bahwa Polri tetap berada pada jalur konstitusional yang berlaku, langsung di bawah Presiden," katanya.
















































