BLT 2025 (Foto: Okezone)
JAKARTA - Data calon penerima Program Pemerintah Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan dituntaskan. Saat ini, data tersebut masih dalam tahap penyelesaian bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Kemarin saya mendampingi Pak Menteri ESDM (Bahlil Lahadalia) bertemu dengan Kepala BPS (Amalia Adininggar Widyasanti), salah satunya mendiskusikan terkait data,” ucap Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jakarta.
Ia melanjutkan terkait kelanjutan dari transformasi subsidi ini, yaitu pemerintah masih menyelesaikan persiapan datanya. Data penerima ini berasal dari Kementrian Sosial, PLM, Pertamina dan pihak-pihak lainnya.
Pemerintah juga memilih untuk menggabungkan data ini melalui BPS. Penggabungan data ini guna menghindari terjadinya data ganda, dengan begitu subsidi yang diberikan bisa tepat sasaran.
1. Perubahan Subsidi BBM menjadi BLT
Pernyataan itu berkaitan dengan rencana lanjutan perubahan subsidi BBM menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT). Menteri Energo dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia sebelumnya pernah mengatakan terkait skema blending untuk subsidi BBM menjadi opsi yang paling mungkin diterapkan.
Model Blending atau campuran merupakan pemberian subsidi Sebagian dalam bentuk barang atau produk dan sebagiannya lagi berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT).
