Tato Langka di Wajah Mumi Wanita Berusia 800 Tahun Kejutkan Arkeolog

5 hours ago 3

Tato Langka di Wajah Mumi Wanita Berusia 800 Tahun Kejutkan Arkeolog

Tato Langka di Wajah Mumi Wanita Berusia 800 Tahun Kejutkan Arkeolog (Live Science)

JAKARTA - Mumi berusia 800 tahun yang disumbangkan ke museum di Italia seabad lalu mengungkap petunjuk baru tentang tato wajah kuno. Petunjuk tato itu bikin bingung ilmuwan.

1. Mumi Berusia 800 Tahun

Beberapa waktu sebelum 1930, mumi seorang wanita dewasa disumbangkan ke Museum Antropologi dan Etnografi (MAET) di Universitas Turin, Italia, tanpa ada catatan tentang konteks arkeologisnya. Mumi tersebut baru-baru ini menarik perhatian tim peneliti karena adanya tato yang mengejutkan di wajahnya.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi Mei-Juni Jurnal Warisan Budaya, tim peneliti internasional tersebut merinci analisis mereka tentang mumi dan tatonya. Mereka mencatat, keduanya sangat tidak biasa baik dari segi lokasi maupun komposisi tinta yang digunakan untuk membuatnya.

Mumi tersebut memiliki rambut hitam lurus yang dipotong pendek dan dirapatkan dengan posisi duduk. Ini merupakan ciri khas pemakaman mumi di Andes. Para peneliti melakukan penanggalan karbon pada fragmen tekstil yang menempel di tubuh. Dari sana, dipasatikan meninggal antara tahun 1215 dan 1382 M.

"Berdasarkan bukti saat ini — khususnya pengawetan, penempatan tubuh, bahan dan dokumen terkait — asal usul dari Amerika Selatan sangat didukung," kata penulis utama studi Gianluigi Mangiapane, seorang antropolog di Universitas Turin, melansir Live Science, Minggu (25/5/2025). 

2. Tato Langka

Namun, saat mengamati mumi tersebut dengan saksama menggunakan reflektografi inframerah, tim peneliti tersebut menemukan serangkaian tato yang tidak biasa. Tiga garis di pipi kanan mumi, satu garis di pipi kiri, dan bentuk S di pergelangan tangan kanan.

"Bekas luka di wajah jarang ditemukan di antara kelompok-kelompok di wilayah Andes kuno dan bahkan lebih jarang lagi di pipi," tulis para peneliti.

Tato berbentuk S sejauh ini unik untuk wilayah Andes.

Guna mengidentifikasi tinta yang digunakan untuk membuat tato, para peneliti menggunakan serangkaian teknik nondestruktif. Mereka berharap menemukan bukti adanya arang dalam tinta. 

Read Entire Article
Desa Alam | | | |