Viral Festival Lampion Jogja Berubah Jadi Hujan Api, Netizen: Mau Bakar Hutan?

12 hours ago 2

Mei Sada Sirait , Jurnalis-Selasa, 28 Oktober 2025 |15:29 WIB

 Mau Bakar Hutan?

Viral Festival Lampion Jogja Berubah Jadi Hujan Api, Netizen: Mau Bakar Hutan? (Foto: Tiktok)

JAKARTA – Acara yang seharusnya penuh cahaya dan keindahan justru berubah menjadi kepanikan. Festival Lampion yang digelar di Pantai Goa Cemara, Bantul, Yogyakarta, viral di media sosial setelah sejumlah lampion gagal terbang dan malah memicu pemandangan menyerupai “hujan api.”

Dalam video yang ramai diunggah di TikTok, salah satunya oleh akun @ichantik_26, terlihat deretan lampion yang semestinya melayang indah ke langit malam justru tersangkut di pepohonan atau jatuh ke area pengunjung. Api dari lampion yang masih menyala memicu percikan dan bahkan membakar beberapa benda di sekitarnya.

Sejumlah penonton tampak panik dan berlarian menjauh dari lokasi. Situasi makin tegang ketika beberapa lampion jatuh di area dagangan pelaku UMKM.
Para pedagang dengan sigap memadamkan api menggunakan tangan dan kain basah agar barang dagangan mereka tidak ikut terbakar. Ada pula lampion yang jatuh di dekat area parkir motor, membuat suasana semakin kacau.

Tak sedikit lampion yang akhirnya tersangkut di pepohonan sekitar pantai.
Beruntung, hingga kini tidak ada laporan korban jiwa maupun luka akibat insiden tersebut.

Meski kejadian ini viral dan menuai banyak kritik, akun resmi penyelenggara @festivallampionjogja tetap mengunggah momen-momen bahagia acara tanpa menyinggung insiden “hujan api” itu. Sikap ini pun menuai tanda tanya dari warganet yang mempertanyakan tanggapan panitia dan prosedur keamanannya.

Padahal, festival ini awalnya diharapkan menjadi ajang wisata menarik sekaligus penggerak ekonomi lokal. Setelah sebelumnya digelar di kawasan Gumuk Pasir, tahun ini lokasi acara dipindahkan ke Pantai Goa Cemara dengan harapan dapat menarik lebih banyak pengunjung.

Sayangnya, insiden lampion jatuh justru menimbulkan kekhawatiran publik. Banyak warganet menilai penyelenggara perlu lebih memperhatikan aspek keselamatan, terutama karena penggunaan api di area pantai yang berangin sangat berisiko tinggi.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |