Viral! Profil Miyu Pranoto, Dancer Cilik Asal Indonesia dengan Bakat di Atas Rata-Rata Anak Seusianya (Foto: Instagram)
JAKARTA - Miyu Pranoto seorang penari yang dikenal karena bakat menarinya (freestyle dance) yang luar biasa di usianya yang masih sangat muda. Dengan bakat yang luar biasa ia juga berhasil menjuarai berbagai kompetisi dance.
Miyu Ananthanaya Pranoto, seorang penari cilik asal Indonesia yang lahir pada 13 Desember 2013 dan saat ini ia berusia 11 tahun. Ibunya bernama Rizky Mellisa dan ia memiliki akun Instagram @matamiyu serta ia tidak memiliki akun tikok maupun youtube pribadi.
Viral! Profil Miyu Pranoto, Dancer Cilik Asal Indonesia dengan Bakat di Atas Rata-Rata
Ia dikenal karena kemampuan menarinya yang luar biasa. Awal ia menyukai dance dari menonton Kpop yakni BTS dan Wanna One di Youtube, kemudian mulai menekuni dunia dance sejak usianya 7 tahun.
Dalam unggahan Youtube @localfest_id, dikutip Minggu (1/6/2025), ia mengikuti kelas menari di Kurnia Bersama Lucky (KBL) Perfoming Arts sekira dua tahun. Tidak lama setelah itu, ia mengikuti salah satu kompetisi dance dan berhasil menjadi juara 3 dalam kategori kids.
Namanya mulai banyak dikenal publik semenjak mengikuti kompetisi Radikal Forze Jam (RF Jam) di Vietnam pada tahun 2023 saat usianya 9 tahun. Video saat ia melakukan freestyle di RF Jam sudah disukai 2,9 juta like dan dibagikan 19 ribu lebih kali. Pada saat itu, ia menjadi peserta yang paling muda dalam kompetisi tersebut.
Selain itu, ia juga menjuarai beberapa kompetisi dance, seperti Universitas Indonesia Dance Battle Championship 2022, 1v1 Openstyle Category Kids pada Just Dance It Out 2025, dan masih banyak lagi.
Tidak hanya freestyle saja, ternyata Miyu juga bisa menari tradisional bahkan ia juga bisa menggambar, menyanyi dan memotret. Terlihat dari postingan instagramnya pada 2021 ia mengikuti “Indonesia Menari Virtual 2021” yang dilaksanakan oleh Indonesia Kaya dan sorotan instagramnya yang menampilkan hasil gambarnya di sketch book dan proses ia latihan menyanyi dengan pelatih vokalnya.
(Kemas Irawan Nurrachman)
