YouTube Perketat Aturan, Ini Konten yang Bisa dan Tidak Bisa Dimonetisasi

7 hours ago 3

YouTube Perketat Aturan, Ini Konten yang Bisa dan Tidak Bisa Dimonetisasi

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

JAKARTA YouTube saat ini bukan hanya sekadar platform hiburan saja, melainkan juga dapat menjadi ladang sumber penghasilan bagi kreatornya. Seiring dengan besarnya perkembangan konten, YouTube juga memperketat aturan monetisasi agar platformnya tetap menjadi platform yang aman dan berkualitas.

Mulai 15 Juli 2025, YouTube secara resmi menetapkan beberapa peraturan baru mengenai jenis konten yang bisa dan tidak bisa dimonetisasi, terutama untuk video yang dianggap tidak original atau repetitif.

Tindakan ini diterapkan guna memastikan bahwa hanya konten berkualitas dan original-lah yang layak mendapatkan uang melalui fitur iklan (ads). Berikut beberapa jenis video yang masih dapat dimonetisasi, dan yang tidak bisa.

Tipe Konten yang Tidak Dapat Dimonetisasi

  1. Konten berulang dan tidak orisinal

Video yang memakai format berulang tanpa nilai guna yang berarti, seperti slideshow, suara robot, atau animasi teks otomatis, kini tidak dapat lagi dimonetisasi.

  1. Pengulangan tanpa perubahan

Mengunggah kembali cuplikan acara televisi, film, ataupun video YouTube lain tanpa ada penjelasan, narasi, atau pemrosesan yang jelas akan dianggap sebagai pelanggaran kebijakan.

  1. Konten AI skala besar dan salin konten

Video yang dihasilkan dari AI tanpa kurasi atau pengeditan kreatif, seperti video berita yang sepenuhnya disampaikan oleh robot tanpa elemen visual, kini tidak akan lagi diizinkan untuk dimonetisasi mulai Juli 2025.

  1. Konten tidak ramah pengiklan

Kategori yang termasuk konten ini adalah video yang berisi kekerasan, pornografi, ujaran kebencian, atau konten sensitif lainnya, yang termasuk dalam kategori non-monetisasi karena tidak sejalan dengan pedoman iklan YouTube.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |