4 Panduan Mabit di Mina bagi Jamaah Tanazul

1 day ago 7

Ramdani Bur , Jurnalis-Senin, 02 Juni 2025 |13:16 WIB

4 Panduan Mabit di Mina bagi Jamaah Tanazul

Jamarat, area jamaah melempar jumrah. (Foto: MCH 2025)

IBADAH Mabit di Mina akan dijalani jamaah setelah wukuf di Arafah dan Mabit di Muzdalifah. Namun, bagi jamaah tanazul, mereka tak perlu bermalam di tenda-tenda yang berdiri kukuh di Mina.

Tanazul adalah momen di mana jamaah tidak menginap di tenda Mina, melainkan bermalam di hotel-hotel yang berada di area Jamarat atau Makkah. Meski tidak menginap di tenda Mina, bukan berarti mereka tidak menjalani beragam rangkaian ibadah di Mina. Jamaah tetap beribadah seperti biasa di Mina. Lantas, apa saja yang harus dilakukan bagi jamaah tanazul?

Berikut 4 panduan mabit di Mina bagi jamaah Tanazul:

1. Mu’zhamul Lail

 MCH 2025) Dirjen PHU Hilman Latief (tengah) saat memantau langsung koridor-koridor yang ada di tenda Mina. (Foto: MCH 2025)

Mu’zhamul Lail (separuh malam lebih) terhitung sejak maghrib sampai shubuh (sekirar 4,5 jam). Namun, mabit mu’zhamul lail tidak dianjurkan karena lingkungan Jamarat adalah area steril dari kerumunan. Jamaah dilarang berhenti dan dalam pengawasan polisi.

2. Lazhatan

Lazhatan (sesaat) dilakukan dengan cara hadir sesaat di Jamarat sebelum shubuh. Jamaah dapat melontar jumrah hari tasyriq, paling cepat lewat tengah malam atau setelah shubuh.

3. Diwakilkan kepada Jamaah Lain

Bagi jamaah lanjut usia (lansia) yang karena satu dan lain hal tidak dapat mabit di Mina, dianjurkan untuk mengambil pendapat bahwa hukum mabit di Mina adalah sunah. Alhasil, lontar jumrahnya dapat diwakilkan kepada jamaah lain.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |