Nur Khabibi
, Jurnalis-Selasa, 02 September 2025 |18:58 WIB
Tim Rescue Basarnas (foto: Okezone)
JAKARTA – Sebanyak 430 personel gabungan dikerahkan untuk mencari helikopter Eastindo yang hilang kontak pada Senin 1 September 2025. Pencarian dilakukan melalui udara, darat, dan pemanfaatan teknologi canggih.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Mayjen TNI Edy Prakoso, menjelaskan tim SAR gabungan terdiri dari personel Kantor SAR Banjarmasin, Kantor SAR Palangkaraya, TNI, Polri, BPBD, PMI, Damkar, dan unsur potensi SAR lainnya.
“Pencarian dilakukan dengan kombinasi unsur darat, udara, dan pemanfaatan teknologi seperti drone thermal untuk mendukung operasi udara,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Dalam pencarian udara, helikopter AW-169 P3304 Polda Kalteng dan Helicopter PK ELS Bell 505 BNPB diterjunkan dengan pola sector search seluas 78,5 NM², sementara tiga tim gabungan menyisir darat seluas 15 NM². Jalur darat dilakukan sesuai area pencarian yang ditetapkan SAR Mission Coordinator (KKS Banjarmasin).
“Kami menyadari tantangan lapangan cukup berat, mulai dari vegetasi hutan yang lebat, keterbatasan komunikasi, hingga kondisi cuaca yang dinamis,” tambah Edy Prakoso.
Helikopter milik Eastindo dengan registrasi PK-RGH dan tipe BK117-D3 sebelumnya terbang dari Bandara Stagen Kotabaru menuju Bandara Panarung, Palangkaraya. Kontak terakhir helikopter terdeteksi di sekitar Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, kawasan Pegunungan Meratus. Hingga kini, keberadaan helikopter beserta delapan kru dan penumpangnya masih misterius.
(Awaludin)