Cristiano Ronaldo jadi salah satu pesepakbola top dunia yang tak memiliki tato. (Foto: Instagram/cristiano)
KISAH 5 pesepakbola dunia yang tak mau ditato tubuhnya menarik untuk dibahas. Apalagi ada berbagai alasan yang melatarbelakangi keputusan sang pesepakbola enggan melukis tubuhnya seperti kebanyakan pemain top dunia.
Dalam dunia sepak bola modern, tato seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas banyak pemain. Dari ukiran nama orang terkasih hingga simbol-simbol pribadi, tato menjadi cara bagi para pesepakbola untuk mengekspresikan diri.
Kendati demikian, di antara lautan tinta yang menghiasi kulit para bintang lapangan hijau, ada beberapa nama besar yang memilih jalur berbeda. Mereka menolak untuk merajah tubuh mereka, masing-masing dengan alasan yang kuat dan inspiratif.
Berikut 5 Pesepakbola Dunia yang Tak Mau Ditato di Tubuhnya:
1. Cristiano Ronaldo

Megabintang asal Portugal ini dikenal dengan fisiknya yang prima dan bebas dari tato. Alasan di balik keputusannya ini sangat mulia.
Cristiano Ronaldo adalah seorang pendonor darah reguler. Tato dapat mengharuskan seseorang menunda donor darah selama beberapa bulan untuk mencegah potensi infeksi. Dengan tidak memiliki tato, Ronaldo dapat secara konsisten menyumbangkan darahnya untuk membantu sesama, sebuah komitmen yang patut diacungi jempol.
2. Mohamed Salah

Pemain sayap Liverpool ini juga merupakan salah satu dari sedikit pesepakbola top yang tidak memiliki tato. Mohamed Salah dikenal sebagai individu yang sangat religius, dengan keyakinan Islam yang kuat.
Dalam ajaran Islam, mentato tubuh umumnya dianggap makruh atau haram. Keputusan Salah untuk tidak bertato adalah cerminan dari keyakinan pribadinya yang teguh.
3. Rodri

Gelandang jangkar Manchester City dan Timnas Spanyol, Rodri, adalah contoh pesepakbola yang memprioritaskan kesederhanaan dan fokus pada hal-hal esensial. Ia dikenal dengan kepribadiannya yang rendah hati dan jauh dari sorotan gaya hidup glamor pesepakbola.
Bagi peraih Ballon dOr 2024, fokus utamanya adalah performa di lapangan dan pengembangan dirinya sebagai atlet, bukan pada penampilan fisik yang dihiasi tato.