”Siap melaksanakan amanah. Saya juga berterima kasih kepada Bapak Sugianto Sabran yang luar biasa dalam membangun Kalteng.”
Agustiar Sabran, Gubernur Kalteng Periode 2025-2030
JAKARTA, radarsampit.com – Rakyat. Kata itu paling sering diucapkan Presiden Prabowo Subianto saat melantik 961 kepala daerah dan wakilnya di Istana Kepresidenan Jakarta kemarin (20/2). Prabowo meminta kepala daerah menjadi pelayan rakyat, abdi rakyat, dan selalu membela kepentingan rakyat.
Prosesi pelantikan serentak pertama dalam sejarah itu berlangsung cukup semarak. Sekitar pukul 09.15, para kepala daerah yang berkumpul di Monas berjalan menuju istana.
Dari Monas, mereka melakukan kirab yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Juga diiringi tim marching band dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Secara bersamaan, mereka tiba di lokasi pelantikan yang bertempat di lapangan tengah kompleks Istana Kepresidenan.
Tepat pukul 10.00 WIB, prosesi pelantikan dimulai. Secara simbolik, ada enam kepala daerah dengan latar belakang agama berbeda yang maju dan melakukan penandatanganan di hadapan presiden.
Mereka adalah Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang beragama Islam, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda yang beragama Katolik, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie yang beragama Buddha, Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata yang beragama Hindu, Wali Kota Manado Andrei Angouw yang beragama Konghucu, dan Bupati Merauke Yoseph P. Gebze yang beragama Protestan.
Dalam arahannya, Prabowo mengatakan, pelantikan serentak yang melibatkan 961 kepala daerah dan wakilnya menunjukkan betapa besar bangsa Indonesia. Terdapat banyak keragaman, tapi mampu menjalankan demokrasi yang hidup, berjalan, dan dinamis.
Prabowo mengingatkan kepala daerah untuk tidak mengkhianati kepercayaan rakyat. Apa yang telah disampaikan dalam kampanye dan saat turun ke masyarakat harus dipegang. Karena itu, dia meminta agar kepala daerah bisa menjadi pelayan dan abdi rakyat.
”Saudara harus membela kepentingan rakyat. Saudara harus menjaga kepentingan rakyat kita. Saudara harus berjuang untuk perbaikan hidup mereka,” ujarnya.