Anak Broken Home Berisiko Gangguan Mental, Jangan Ragu Libatkan Psikolog

6 hours ago 5

Anak Broken Home Berisiko Gangguan Mental, Jangan Ragu Libatkan Psikolog

Anak Broken Home Berisiko Gangguan Mental, Jangan Ragu Libatkan Psikolog (Foto: Freepik)

PERCERAIAN orangtua akan sangat berdampak pada kesehatan mental dan perkembangan anak. Oleh karena itu, jangan ragu melibatkan Psikolog selama proses merawat anak, terutama jika orangtuanya bercerai.

Berdasarkan penelitian dari Official Journal of The World Psychiatry Association mengenai Perceraian atau Perpisahan Orangtua dan Kesehatan Mental Anak yang dilakukan oleh Brian D’Onofrio dan Robert Emery pada tahun 2019, perpisahan orangtua dapat memberikan dampak negatif bagi anak, salah satunya pemicu masalah kesehatan mental pada anak karena anak akan merasa sedih kecewa dan tertekan.

Selain itu, perceraian dapat membuat prestasi anak menurun drastis, anak menjadi nakal dan mengalami ketidakstabilan hidup lainnya. Oleh karena itu, selama proses merawat atau menangani anak yang orangtuanya bercerai harus dilakukan dengan tenang.

Perceraian

Konselor Pernikahan Shofiy Yusro, S.Psi mengungkapkan terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan selama proses merawat anak yang orangtuanya bercerai. Berikut rinciannya:

1. Validasi Perasaan Anak

Ketika anak mengetahui orangtuanya bercerai mereka akan merasa sedih, kecewa dan lainnya. Ketika mereka sedang mengekspresikan perasaan tersebut, jangan menyuruhnya untuk "kuat" tetapi biarkan mereka menangis, kecewa, marah dan mengekspresikan perasaaan mereka agar anak merasa perasaannya dihargai bukan diabaikan.

Bentuk validasi perasaan anak dapat kamu lakukan dengan mengucapkan kalimat empati, seperti  "Kamu boleh sedih, ini memang bukan hal yang mudah." atau "Mama/Papa paham kamu merasa bigung dan sakit."

Read Entire Article
Desa Alam | | | |