
Ilustrasi angin puting beliung/Foto: Dok Okezone
JAKARTA - Fenomena angin puting beliung membuat heboh warga Bojonggede, Kabupaten Bogor, dengan atap sejumlah rumah terdampak musibah tersebut. Lantas seperti apa penjelasan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait fenomena angin puting beliung?
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto membenarkan fenomena itu merupakan angin puting beliung. Menurutnya peristiwa yang terjadi siang hingga sore itu membuat warga terkejut dengan pusaran angin besar di langit disertai suara menderu dan langit gelap.
"Angin tersebut kemudian berubah menjadi hembusan sangat kencang yang menerbangkan benda-benda ringan dan merusak puluhan rumah di beberapa kampung. Video amatir menunjukkan atap rumah berterbangan dan warga panik saat angin datang secara tiba-tiba," ucap Guswanto saat dikonfirmasi, Sabtu (25/10/2025).
Guswanto menambahkan angin puting beliung yang dikenal 'leysus' secara meteorologi, fenomena ini termasuk tornado skala kecil yang berbentuk awan cumulonimbus. "Jadi, fenomena ini adalah angin puting beliung, bukan jenis angin lain seperti angin kencang biasa atau angin topan," ujarnya.
Guswanto menyebut bahwa sejumlah faktor memicu terjadinya angin puting beliung mulai dari cuaca panas dan kelembapan di permukaan tanah. Selain itu, pertemuan massa udara berbeda juga menjadi faktor.
"Awan cumulonimbus aktif yang berkembang vertikal dengan kuat. Bojonggede saat itu dilaporkan mengalami langit gelap dan awan tebal, yang mendukung terbentuknya kondisi terjadinya angin puting beliung," jelasnya.
(Fetra Hariandja)
















































