Anggie Ariesta
, Jurnalis-Selasa, 15 Juli 2025 |16:35 WIB
Beban Bunga Naik Jadi Rp488 Triliun, Sri Mulyani Pastikan Utang Indonesia Aman dan Cicilan Dibayar (Foto: Kemenkeu)
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, profil utang Indonesia saat ini masih dikelola secara pruden dan terukur. Menurutnya, pemerintah menghargai perhatian yang disampaikan oleh fraksi PKB dan PKS terkait realisasi belanja bunga utang tahun 2024 yang mencapai Rp488,4 triliun.
Dia memastikan bahwa realisasi belanja bunga utang tersebut akan terus dikelola dengan hati-hati dan terukur.
"Pemerintah memastikan profil utang akan terus dikelola secara prudent dan terukur. Berbagai indikator mengenai kesehatan utang kami terus akan waspadai," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Fraksi PKB dan PKS menyoroti peningkatan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencapai 39,81 persen pada akhir 2024, naik dari 39,21 persen pada tahun sebelumnya.
Kenaikan rasio utang ini dinilai berpotensi meningkatkan beban APBN untuk pembayaran utang tahun 2025, yang terlihat dari kenaikan beban pembayaran bunga utang sebesar 11,04 persen, dari Rp439,88 triliun pada 2023 menjadi Rp488,43 triliun pada 2024.
Fraksi-fraksi tersebut juga khawatir bahwa pembengkakan beban bunga utang dapat berdampak pada realisasi alokasi belanja untuk kesejahteraan rakyat dan mempersempit ruang gerak fiskal.
"Pemerintah menghargai perhatian fraksi PKB dan PKS mengenai realisasi belanja pembayaran bunga utang 2024 yang mencapai Rp488,4 triliun," jawab Sri Mulyani.