Brand China Disebut Banting Harga, Ini Penjelasan Gaikindo (Ilustrasi)
JAKARTA - Produsen otomotif asal China masuk ke Indonesia dengan menawarkan model yang harganya di bawah dari produk sekelasnya. Kondisi ini membuat banyak pihak merasa kehadiran brand asal China merusak pasar dalam negeri.
1. Penjelasan Gaikindo
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara mengatakan, pihaknya sudah melakukan peninjauan. Dari hasil peninjauan itu, diketahui harga yang ditawarkan di Indonesia sesuai dengan biaya operasional mereka. Ia menilai tidak ada praktik banting harga.
"Kita harus melihat di tempat asalnya harganya berapa. Kalau itu masuk (Indonesia) akan ditambah dengan ongkos kirim, bukan predatory. Memang strategi kompetisinya seperti itu," kata Kukuh saat ditemui di kantor Kemenperin, Jakarta, belum lama ini.
Terbaru, BYD Atto 1 meluncur dengan harga mulai Rp195 juta yang dianggap akan merusak pasar mobil di Indonesia. Sebab, harganya sudah setara dengan LCGC (Low Cost Green Car) yang diproduksi dengan komponen lokal tinggi.
Namun, Kukuh menegaskan, perhitungan yang dilakukan Gaikindo terhadap kendaraan yang datang ke Indonesia sudah sesuai dengan harga yang ditetapkan produsen. Sehingga tidak merusak pasar karena sebuah brand ingin menekan harga agar dilirik oleh konsumen.
"Kita lakukan, kita cek. Dan memang masuk akal, bukan sesuatu yang kemudian apakah dumping, apakah subsidi. Terbantah ya (predatory pricing)," ujarnya.