PANGKEP SULSEL - Desa Bulu Cindea, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, perlahan tapi pasti mulai menunjukkan geliat pembangunan dari dalam. Kepala Desa Bulu Cindea, Made Ali, SE, menyampaikan hal ini saat sesi konsultasi bersama masyarakat di Aula Kantor Desa Bulu Cindea pada Kamis (12/6/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Made Ali menegaskan bahwa arah pembangunan desa kini difokuskan untuk menggali potensi lokal. Menurutnya, pengembangan yang berbasis kekuatan desa sendiri adalah kunci untuk mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat dan meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Saya bersyukur, dari sekian unit usaha yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BumDes), sudah mulai menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan, ” ungkap Made Ali. Ia mencontohkan, salah satu usaha yang sedang naik daun adalah destinasi wisata Mangrove di pesisir laut Biringkassi, Desa Bulu Cindea.
Tak hanya itu, desa juga telah mengembangkan Taman Mancing Mania serta peternakan ayam kampung yang kini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan luar daerah. Ketiga sektor ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi nyata bagi masyarakat desa.
“Dalam bulan ini saja, sudah ratusan orang berkunjung ke desa kami. Mereka datang untuk berwisata, mencicipi hidangan khas Desa Bulu Cindea, dan menikmati suasana alam yang asri, ” tambahnya.
Kehadiran wisatawan secara langsung berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat. Banyak warga yang mulai membuka usaha kuliner rumahan, menjual bahan bakar eceran yang laris manis setiap akhir pekan.
BumDes Bulu Cindea dinilai berhasil menjadi motor penggerak ekonomi desa. Dengan pengelolaan yang transparan dan berbasis kebutuhan lokal, usaha-usaha yang dibina mulai menunjukkan keberlanjutan dan menciptakan efek domino ekonomi.
“Kami terus menggali potensi-potensi lokal yang belum tergarap maksimal. Kami percaya, desa ini punya segalanya: alam, budaya, dan sumber daya manusia yang mau bekerja, ” ujar Made Ali penuh optimisme.
Menurutnya, pembangunan desa tidak cukup hanya dengan infrastruktur, tapi juga membutuhkan pendekatan sosial dan ekonomi yang menyeluruh agar masyarakat bisa tumbuh bersama dengan pembangunan itu sendiri.
Kehadiran wisata berbasis komunitas menjadikan masyarakat tidak lagi menjadi penonton, melainkan pelaku utama. Masyarakat dilibatkan dalam pengelolaan hingga pelayanan terhadap pengunjung, yang sekaligus menjadi ajang promosi budaya lokal.
Made Ali juga bersyukur atas adanya dukungan dari Bupati Pangkep Dr H Muhammad Yusran Lalogau yang senantiasa memberikan petunjuk, untuk semakin memajukan pembangunan desa dan menggali potensi desa, yang kini sudah mulai masyarakat desa Bulu Cindea merasakan adanya peningkatan kesejahteraan.
Dengan arah pembangunan yang jelas dan semangat gotong royong, Desa Bulu Cindea kini menjadi contoh nyata bagaimana membangun dari dalam bisa menjadi jalan keluar dari berbagai tantangan ekonomi pedesaan.
Langkah progresif ini diharapkan bisa menginspirasi desa-desa lain di Pangkep dan Sulawesi Selatan pada umumnya untuk menggali potensi lokal sebagai fondasi pembangunan berkelanjuta ( Herman Djide)