Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
JAKARTA – China meluncurkan jaringan broadband 10G pertamanya di Kabupaten Sunan, Provinsi Hebei, yang menandai kemajuan signifikan dalam infrastruktur internet Negeri Tirai Bambu. Peluncuran ini merupakan kerja sama antara Huawei dan China Unicom, dan bertujuan untuk menghadirkan kecepatan unduh hingga 9.834 Mbps, kecepatan unggah 1.008 Mbps, dan latensi serendah 3 milidetik.
Dilansir Economic Times, teknologi Jaringan Optik Pasif (PON) 50G, yang mendukung jaringan 10G, meningkatkan transmisi data melalui infrastruktur serat optik saat ini. Penggunaan teknologi ini pada bandwidth tinggi meliputi komputasi awan (cloud), realitas virtual dan ealitas tertambah, streaming video 8K, dan pengintegrasian perangkat rumah pintar.
Misalnya, mengunduh film 4K berdurasi penuh (berukuran sekira 20 GB) biasanya memerlukan waktu sekira 7-10 menit. pada koneksi 1 Gbps. Dengan jaringan broadband 10G yang baru, film 4K yang sama dapat diunduh dalam waktu kurang dari 20 detik.
Hal ini menempatkan China di garis depan teknologi broadband global, melampaui kecepatan pita lebar komersial saat ini di negara-negara seperti Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar.
Penerapan broadband 10G diharapkan dapat memfasilitasi kemajuan di berbagai sektor, termasuk perawatan kesehatan, pendidikan, dan pertanian, dengan memungkinkan transmisi data yang lebih cepat dan lebih andal.
Huawei dan China Unicorn yang berada di balik peluncuran jaringan 10G ini adalah dua perusahaan terkemuka China di bidang teknologi dan telekomunikasi. Huawei telah memainkan peran penting dalam kemajuan teknologi broadband optik dan 5G di China, sementara China Unicorn adalah penyedia layanan telekomunikasi broadband dengan jaringan di seluruh negeri.
(Rahman Asmardika)