Dedi Mulyadi
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan bonus Rp25 juta untuk masing-masing petugas upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Uniknya, para petugas upacara merupakan siswa-siswa yang dididik di barak militer, sebagai bagian dari programnya sebagai Gubernur Jabar.
"Bonus untuk petugas upacara Rp25 juta untuk dibawa pulang ke rumahnya masing-masing. Dapat uang, makannya enak, tidurnya nyenyak, berubah mental, bajunya bagus, pulang dapat bonus gratis," ujar Dedi dalam pidatonya, dukutip dari akun Instagram, @dedimulyadi71, Selasa (21/5/2025).
Dedi lantas blak-blakan menjawab pernyataan ‘nyinyir’ soal asal uangnya memberi bantuan ke masyarakat. Dia menegaskan bahwa uang tersebut dari hasilnya membuat konten di media sosial.
"Saya selalu ditanya, 'Pak Dedi, duitnya dari mana?' Saya jawab, lebih baik jadi gubernur konten yang punya duit diberikan ke rakyat, daripada gubernur tidur, gubernur protokoler, gubernur ingin dihargai, gubernur habiskan anggaran buat jalan-jalan ke luar negeri,” ujarnya.
Menurut Dedi, Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat secara mental untuk bisa melakukan perubahan. "Kalau ingin melakukan perbaikan, kenapa harus kuat? Karena harus menghadapi kaum nyinyir. Biarkan mereka sakit hati selamanya," kata dia.
Pernyataan Dedi Mulyadi ini sekaligus menjadi sindiran terhadap gaya birokrasi yang kaku dan tidak berpihak langsung pada rakyat. Ia menegaskan bahwa fokusnya adalah kerja nyata dan pemberdayaan masyarakat, bukan sekadar pencitraan atau fasilitas mewah untuk pejabat.
(Qur'anul Hidayat)
