Ramdani Bur
, Jurnalis-Selasa, 17 Juni 2025 |22:55 WIB
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief (Foto: Ramdani Bur/Okezone)
JEDDAH - Kementerian Agama (Kemenag) dan Saudia Airlines berkoordinasi untuk menjaga ritme penerbangan jamaah haji Indonesia. Langkah cepat diambil setelah ada ancaman bom menerpa maskapai Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5276.
Pesawat itu membawa jamaah haji Indonesia kelompok terbang (Kloter) JKS 12. Kloter JKS 12 berangkat dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi pada Senin 16 Juni 2025 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Pesawat dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (17/6/2025) pukul 10.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Namun, sekira pukul 07.30 WIB, ada ancaman kepada nomor penerbangan di atas. Ancaman bom ini dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui email.
1. Seluruh Jamaah dalam Kondisi Sehat dan Selamat
Pilot in Command (PIC) memberitahukan kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk mengalihkan penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Kualanamu, Medan untuk penanganan awal. Untungnya, seluruh jamaah berhasil dievakuasi dan dalam posisi selamat. Dalam pengecekan kepolisian, juga tidak ditemukan bom di dalam pesawat.
“Prosedur pengamanan diserahkan pada otoritas terkait di Bandara Kualanamu, baik pihak kepolisian, maskapai dan otoritas bandara,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Makkah, Selasa (17/6/2025).
“Pengecekan kondisi jamaah dan barang bawaannya dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku,” sambung Dirjen berusia 49 tahun ini.