Binti Mufarida
, Jurnalis-Selasa, 02 September 2025 |10:03 WIB
Ilustrasi gempa (Foto: Freepik)
JAKARTA – Gempa bumi berkekuatan 6,0 skala richter mengguncang Provinsi Kunar dan Nangarhar, Afghanistan, pada Minggu 31 Agustus 2025 dini hari. Pusat gempa terdeteksi di dekat kota Jalalabad, sekitar 150 km dari Kabul, tidak jauh dari perbatasan Afghanistan–Pakistan.
Menurut laporan otoritas dan media setempat, bencana tersebut menimbulkan korban jiwa yang signifikan. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 800 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.500 lainnya mengalami luka-luka.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa KBRI Kabul telah segera berkoordinasi dengan simpul-simpul WNI di Afghanistan. Hasil pemantauan menunjukkan tidak ada laporan warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa.
“Menanggapi hal tersebut, KBRI Kabul sudah menghubungi simpul-simpul WNI di Afghanistan dan sampai saat ini tidak terdapat laporan adanya WNI yang menjadi korban gempa,” ujar Judha dalam keterangan resminya, Selasa (2/9/2025).
Judha mengungkapkan di Afghanistan terdapat 28 orang WNI, yang sebagian besar tinggal di Kabul. “Para WNI tersebut mayoritas bekerja di kantor-kantor PBB dan NGO,” imbuhnya.
Judha memastikan KBRI Kabul terus memantau situasi pascagempa dan siap memberikan bantuan jika diperlukan. WNI di Afghanistan yang membutuhkan pertolongan dapat menghubungi Hotline KBRI Kabul di nomor +93 797-333-444 (WA).
(Arief Setyadi )
