Hati-Hati Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya untuk Kesehatan (Foto: Freepik)
JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap bahwa air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan. Temuan ini menjadi peringatan bahwa polusi plastik kini tidak hanya mencemari tanah dan laut, tetapi juga atmosfer.
Di tengah fenomena itu, masyarakat tentu perlu waspada dengan ancaman kesehatan yang mengintai di balik mikroplastik yang muncul di air hujan ini.
Dokter epidemiolog, dr. Dicky Budiman, mengatakan partikel plastik atau mikroplastik yang muncul di air hujan terjadi imbas adanya pencemaran lingkungan seperti sampah plastik yang dibuang sembarangan hingga pembakaran sampah.
“Partikel mikroplastik ini sebetulnya bagian dari abrasi, jalanan beraspal, hingga proses pembakaran sampah plastik yang tidak sempurna hingga degradasi plastik di lautan yang kemudian terbawa angin dan uap air. Partikel ini mudah menempel pada uap air hingga ikut terangkut ke atmosfer dan turun kembali dengan hujan,” ungkap Dicky saat dihubungi iNews Media Group, Senin (20/10/2025).
Dicky pun mengungkap beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi imbas dari paparan air hujan dengan kandungan mikroplastik ini. Ia menjelaskan adanya dampak kesehatan jangka panjang seperti kerusakan saluran pernapasan, usus, hingga hormon.
“Penelitian menyebut mikroplastik ini sudah ditemui di paru-paru, darah, dan plasenta. Penelitian menyebut adanya potensi peradangan kronis pada saluran napas atau usus, gangguan hormon akibat bahan kimia aditif, serta risiko kardiovaskular dari partikel yang bersifat toksik,” paparnya.
