Herman Djide: Rahasia Jepang Bangun Ekonomi Desa, Koperasi Desa sebagai Pilar Kesejahteraan Masyarakat

2 weeks ago 20

PANGKEP SULSEL - Ketika mendengar kata Jepang, kebanyakan orang akan langsung membayangkan negara maju dengan teknologi canggih, industri otomotif, dan budaya disiplin. Namun, di balik kemajuan besar Jepang, ada kekuatan ekonomi desa yang jarang disorot, yaitu koperasi desa yang tumbuh dan berkembang pesat menjadi salah satu pilar penting ekonomi rakyat.

Koperasi desa di Jepang, yang dikenal dengan nama Nokyo (Japan Agricultural Cooperatives), bukan sekadar lembaga simpan pinjam atau tempat masyarakat desa bertransaksi kebutuhan pokok. Lebih dari itu, koperasi ini menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat desa, mulai dari penyediaan bibit, pupuk, pelatihan, pemasaran hasil pertanian, hingga jasa keuangan. Bahkan, koperasi desa di Jepang juga sering menjadi mitra pemerintah dalam menjalankan berbagai program pembangunan desa.

Apa yang menarik dari sistem koperasi desa ala Jepang?

Pertama, koperasi dikelola secara profesional dan transparan. Pengurus koperasi adalah orang-orang pilihan yang dipilih oleh anggota, dan memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan koperasi berjalan dengan baik. Setiap keputusan strategis melibatkan musyawarah anggota, sehingga tidak ada monopoli atau penyalahgunaan kewenangan.

Kedua, koperasi menjadi pusat inovasi desa. Mereka tidak hanya membeli dan menjual hasil panen, tetapi juga mendorong inovasi produk, seperti pengolahan hasil pertanian menjadi produk jadi yang memiliki nilai tambah. Misalnya, hasil panen padi tidak hanya dijual sebagai beras, tetapi juga diolah menjadi berbagai produk olahan seperti makanan instan berbahan dasar beras, yang dipasarkan hingga ke kota-kota besar bahkan ke luar negeri.

Ketiga, koperasi menjadi jembatan antara desa dan pasar modern. Mereka mengatur jalur distribusi hasil pertanian langsung ke pasar, supermarket, hingga ekspor. Dengan begitu, petani tidak lagi bergantung pada tengkulak atau pihak ketiga yang sering kali merugikan.

Melihat keberhasilan Jepang ini, Kabupaten Pangkep sebenarnya memiliki potensi yang sama, Dengan puluhan desa dan kekayaan sumber daya alam, koperasi desa bisa menjadi ujung tombak kebangkitan ekonomi Pangkep , Sayangnya, koperasi  sering kali hanya berfungsi sebagai lembaga simpan pinjam atau kurang aktif diarahkan menggerakkan ekonomi desa.

Sudah saatnya kita belajar dari Jepang dan mulai merevitalisasi koperasi desa di Pangkep, Ada beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan:

1. Mendorong profesionalisme pengelolaan koperasi melalui pelatihan manajemen dan tata kelola keuangan koperasi.

2. Mengembangkan koperasi berbasis potensi lokal, misalnya koperasi perikanan di desa pesisir, koperasi pertanian di desa agraris, dan koperasi industri rumahan di desa wisata.

3. Menghubungkan koperasi dengan pasar modern dan digital, sehingga produk desa bisa bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk e-commerce.

4. Memberikan insentif dan perlindungan hukum agar koperasi desa tidak kalah bersaing dengan korporasi besar, sekaligus menjaga agar koperasi tetap milik masyarakat desa, bukan segelintir elite.

Jika koperasi desa bisa menjadi pusat ekonomi yang kuat, maka desa akan menjadi mandiri dan tidak lagi tergantung pada kota atau pemerintah pusat. Lapangan pekerjaan tercipta, pendapatan masyarakat meningkat, dan desa menjadi tempat yang layak huni dan berkembang.

Belajar dari Jepang, kita bisa membangun Indonesia dari desa. Karena kemajuan bangsa harus dimulai dari akar rumput, dari desa-desa yang kuat dan mandiri.

Pangkep 17 Maret 2025

Penulis: Herman Djide Ketua DPD JNI Cabang Kabupaten Pangkep 

Read Entire Article
Desa Alam | | | |