BANJARBARU, radarsampit.com – Momen Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah menjadi catatan penting bagi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng).
Di tengah suasana kebersamaan dan silaturahmi, tercatat lonjakan penggunaan listrik tertinggi sepanjang sejarah sistem kelistrikan Barito.
Berdasarkan data dari Distribution Control Center (DCC) Banjarbaru, beban puncak pada perayaan Idul Fitri tahun ini mencapai 837,0 Mega Watt (MW), melampaui capaian tahun-tahun sebelumnya.
Kapasitas daya mampu sistem Barito sendiri tercatat sebesar 1.173,75 MW, menunjukkan bahwa pasokan listrik masih sangat mencukupi meskipun permintaan melonjak tajam.
Sebagai perbandingan, pada Idul Fitri tahun lalu beban puncak tercatat sebesar 724,4 MW dengan daya mampu sebesar 1.054,4 MW. Artinya, terjadi peningkatan lebih dari 15 persen dalam konsumsi listrik selama perayaan hari besar keagamaan ini.
General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki menyampaikan bahwa lonjakan konsumsi listrik pada momen Lebaran ini telah diantisipasi dengan berbagai langkah strategis.
Seluruh tim PLN bersiaga penuh untuk memastikan keandalan pasokan listrik tetap terjaga, baik di rumah pelanggan, tempat ibadah, maupun fasilitas umum.
“Kami telah mempersiapkan sistem kelistrikan secara menyeluruh, mulai dari pembersihan jaringan, pengecekan pembangkit, inspeksi gardu induk, serta memastikan keandalan peralatan di lokasi-lokasi strategis seperti rumah ibadah dan pusat keramaian,” ujar Syauki.
Ia menjelaskan, peningkatan aktivitas masyarakat selama libur Lebaran, baik di sektor rumah tangga maupun sektor komersial, turut menjadi pemicu tingginya konsumsi listrik. Namun berkat upaya preventif yang telah dijalankan, seluruh sistem dapat beroperasi secara andal tanpa kendala.
Halaman: 1 2