
Pelaku UMKM (Foto: Okezone)
JAKARTA – Pelaku UMKM Siti Nur Seha dari Desa Bimo, Probolinggo berhasil mengubah limbah sisik ikan menjadi Shaany Collagen, produk minuman kolagen yang kini berizin BPOM dan memiliki dampak sosial-ekonomi signifikan.
Usaha ini berawal dari semangat pengelolaan limbah sisik ikan yang sekaligus memberdayakan ibu rumah tangga pesisir. Kisah perintisan ini penuh perjuangan, dimulai dari penelitian skripsi hingga dukungan penuh dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
Keberhasilan pelaku UMKM Siti Nur Seha tak lepas dari kolaborasi antara PT Paiton Energy dan PT Paiton Operation and Maintenance Indonesia (POMI) melalui program Paiton bErsiNERGY bidang Pemberdayaan Masyarakat yang melahirkan kisah sukses inovasi daur ulang limbah menjadi produk bernilai tinggi.
1. Dari Penelitian Skripsi hingga Laboratorium Mandiri
Pendiri UMKM, Siti Nur Seha, memulai risetnya pada tahun 2017. Awalnya, Seha berencana meneliti kulit kerang dan rajungan untuk skripsinya, namun menemukan bahwa sisik ikan kakap lebih melimpah di lapangan.
Dia pun berinisiatif membawa sampel sisik ikan ke laboratorium BATAN untuk menguji kandungannya. Setelah tiga minggu, kolagen—protein penting penyusun tulang dan kulit—berhasil ditemukan.
Meskipun lulus pada 2018, Seha kehilangan akses pendanaan riset. "Pada akhirnya ayah saya menjual sepeda motor untuk membangun laboratorium mini di rumah kami," kenang Seha, Senin (24/11/2025).














































