Gerald Vanenburg (kiri) kesal banyak pemain Timnas Indonesia U-23 jadi pemain pelapis di klub masing-masing. (Foto: Avirista Midaada/OKezone)
PELATIH Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, mengamuk jelang laga timnya melawan Laos U-23 di matchday pertama Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Rabu 3 September 2025 pukul 19.30 WIB. Ia kesal karena mayoritas pemain Timnas Indonesia U-23 hanya berstatus personel pelapis di klubnya masing-masing.
Ambil contoh penyerang andalan Timnas Indonesia U-23, Jens Raven. Di tiga laga awal yang dijalani sang klub, Bali United di Super League 2025-2026, penyerang 19 tahun ini total hanya bermain 19 menit.

Ia bermain 14 menit saat Bali United bermain 1-1 dengan Persik Kediri, bermain delapan menit ketika sang tim ditahan Malut United 3-3 serta cuma turun 21 menit saat Serdadu Tridatu -julukan Bali United- tumbang 2-5 dari Persebaya Surabaya.
"Ada pemain-pemain yang baik. Begitu mereka klubnya masing-masing, tapi mereka tidak bermain. Ada pemain yang bisa bermain tiga permainan di Timnas Indonesia U-23, tapi di klubnya hanya bermain 40 menit," kata Gerald Vanenburg.
1. Berefek ke Kondisi Fisik Pemain
Minimnya menit bermain itu membua kemampuan dan fisik pemain perlu ditingkatkan lagi ketika berkumpul di Timnas Indonesia U-23. Pemusatan latihan yang digelar beberapa minggu terakhir jadi berfokus mengembalikan kondisi fisik pemain.
"Kalau tidak bermain, kondisi fisik dan kualitas pemain akan turun. Jadi itu penting, bagi klub memberikan peluang kesempatan bermain, supaya mereka juga level up dari sisi pertandingan. Ini sangat susah dan itu kendala bagi kita," pelatih asal Belanda ini.