Ramdani Bur
, Jurnalis-Selasa, 17 Juni 2025 |17:27 WIB
Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan. (Foto: YouTube iNews TV)
MAKKAH – Wakil Menteri Agama Republik Indonesia (Wamenag RI) Romo Muhammad Syafi'i angkat bicara soal pesawat Saudi Airlines yang mengangkut jamaah haji Indonesia mendarat darurat di Medan, Sumatera Utara, karena mendapatkan ancaman bom. Romo mengaku prihatin karena kondisi seperti ini tidak seharusnya terjadi.
Pesawat Saudia Airlines SV 5276 berangkat dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi pada Senin 16 Juni 2025 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Mengangkut 442 jamaah haji kloter JKS 12, pesawat ini dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Selasa (17/6/2025) pukul 11.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Namun, sekira pukul 07.30 WIB, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Luman F Laisa mengatakan pihaknya menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia bahwa adanya ancaman bom kepada nomor penerbangan di atas. Ancaman bom ini dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui email.
"Email ini berisikan ancaman orang tidak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276, dengan rute Jeddah-Jakarta atau Bandar Udara Soekarno Hatta," kata Lukman dalam rilis resminya.
Pihak Bandara Soekarno Hatta langsung mengaktifkan ruang Emergency Operation Center. Ruang ini merupakan pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat di bandara.
1. Penerbangan Dialihkan ke Bandara Kualanamu
Beberapa jam setelahnya, informasi yang didapatkan dari AirNav Indonesia bahwa Pilot in Command (PIC) memberitahukan kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk mengalihkan penerbangan dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Kualanamu untuk penanganan awal.