KH Ma'ruf Amin: MUI Beri Nasihat ke Pemerintah Berarti Cinta (Foto : Okezone)
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) ke-13 RI KH Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa tugas ulama itu memberikan tausiah atau nasihat. Menurutnya, nasihat itu diberikan para ulama pada pihak yang dicintai.
Hal itu diungkapkan Ma'ruf dalam acara Halal Bihalal MUI 2025 di Gedung Serbaguna 1, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (24/4/2025).
"Pekerjaan ulama itu memberi tausiah. Tausiah itu berarti pemberian nasihat kepada pihak yang dicintai. Jadi ketika ulama itu memberi nasihat, memberi tausiah, maka tausiah itu kepada pihak yang dicintai," ujar Ma'ruf.
Kendati demikian, Ma'ruf mengatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa menunjukan bukti cinta pada Pemerintah melalui nasihat yang diberikan. Ia mengatakan, nasihat para ulama itu ditujukan agar pemerintah bisa berjalan sesuai koridor dengan kesepakatan Tuhan.
"Nah, ketika kepada pemerintah, itu berarti Majelis Ulama mencintai pemerintah untuk memberikan nasihat yang baik supaya berjalan di atas jalan yang sesuai dengan kesepakatan dengan tuhan, maupun kesepakatan dengan sesama bangsa Indonesia," tuturnya.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini mengatakan, nasihat dari MUI masih ada yang belum diterima oleh Pemerintah. Ia pun menyarankan MUI agar bersabar dan tidak lelah memberi tausiah pada Pemerintah.
"Ya saya kira ada yang diterima, ada yang belum diterima. Kalau diterima, alhamdulillah. Kalau belum diterima, tausiah lagi. Tausiah untuk sabar. Artinya, tidak berhenti," ujarnya.
Kalau orang tidak sabar, sambungnya, kemungkinan ada dua. "Satu, emosional. Kedua, frustasi. Nah kita tidak boleh emosional dan frustasi.Terus saja kita memberikan tausyiah secara berkelanjutan. Kalau hari ini belum, ya besok. Besok belum, ya lusa. Itulah upaya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan," pungkasnya.
(Angkasa Yudhistira)