Kisah Raja Kediri Bak Firaus Minta Pemuka Agama dan Rakyatnya Menyembahnya Berujung Petaka

1 day ago 5

Kisah Raja Kediri Bak Firaus Minta Pemuka Agama dan Rakyatnya Menyembahnya Berujung Petaka

Kisah Raja Kediri Bak Firaus Minta Pemuka Agama dan Rakyatnya Menyembahnya Berujung Petaka

JAKARTA - Permintaan Kertajaya, Raja Kediri untuk disembah layaknya kisah Firaun menjadi awal petaka. Para pemuka agama di wilayah Kerajaan Kediri mulai gerah dan menjadi puncak kemarahan mereka. Apalagi sifat dari Kertajaya dianggap memerintah dengan arogan.

Sikap inilah yang juga memicu kontroversi dan ditentang oleh pemuka agama hingga beberapa rakyatnya. Tapi sikap Kertajaya sudah terlanjur tak lagi bisa dikontrol, hingga memberikan hukuman mati kepada brahmana atau pemuka agama yang menolak menyembahnya.

Kondisi keamanan inilah yang akhirnya membuat kaum brahmana dari Kediri ke Tumapel. Akibat ulah dan sifat rajanya, membuat carut marut Kerajaan Kediri kian tinggi. Keamanan di Kediri mulai terganggu dan tidak stabil. Alhasil kaum brahmana Kediri berpisah untuk menghindari Kerajaan Kediri.

Sebagian besar dari mereka berbondong-bondong meminta suaka politik ke Ken Arok, dan tinggal di Tumapel. Singkat cerita kaum brahmana meminta tolong ke Ken Arok yang berhasil menggulingkan pemerintahan Tunggul Ametung, untuk mengembalikan marwah agama, sebagaimana dikisahkan pada "Hitam Putih Ken Arok dari Kejayaan hingga Keruntuhan", dikutip Okezone, Kamis (24/7/2025).

Ken Arok yang kalau itu menjadi penguasa Tumapel bergelar abhiseka Rajasa Sang Amurwabhumi ini menerima kaum brahmana dengan senang hati. Menurut Ken Arok, ia dan kaum brahmana memiliki hubungan yang kuat. 
Masa kecil Ken Arok pernah berguru ke dua brahmana Mahaguru Tantripala dan Lohgawe. Sehingga Ken Arok yang datang dari golongan sudra amat menghargai dan hormat kepada brahmana. 

Oleh kaum brahmana dari Kediri dan Tumapel pun Ken Arok dianugerahi gelar Batara Guru dan titisan Dewa Syiwa. Ken Arok oleh kaum brahmana dipandang sebagai manifestasi Dewa Syiwa di muka bumi. 
Gelar ini dipandang sebagai usaha melegitimasi dan dukungan moral kaum brahmana ke Ken Arok untuk kembali membalikkan marwah agama Hindu, selain tentu untuk mengalahkan Raja Kertajaya. 

Read Entire Article
Desa Alam | | | |