Kisah Satria Kumbara, Mantan TNI AL yang Jadi Tentara Bayaran Rusia Kini Mengemis Minta Dipulangkan dari Perang Ukraina

8 hours ago 5

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Selasa, 22 Juli 2025 |18:05 WIB

Kisah Satria Kumbara, Mantan TNI AL yang Jadi Tentara Bayaran Rusia Kini Mengemis Minta Dipulangkan dari Perang Ukraina

Kisah Satria Kumbara, Mantan TNI AL yang Jadi Tentara Bayaran Rusia Kini Mengemis Minta Dipulangkan dari Perang Ukraina

JAKARTA -  Mantan Prajurit Marinir TNI AL Satria Arta Kumbara menjadi pasukan bayaran Rusia (mercenaries) untuk berperang melawan Ukraina. Satria bergabung ke Russian Special Military Operations.

Rusia sendiri diketahui mempunyai banyak tentara bayaran. Salah satu yang terkenal adalah Wagner Group yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin. Namun Prigozhin meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat beberapa bulan setelah melancarkan pemberontakan saat akan menggulingkan pemimpin militer Kremlin.

Namun, belakangan Satria mengurungkan niatnya untuk tetap bertempur di Palagan Ukraina. Dia juga meminta kepada pemerintah untuk dapat kembali menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

“Mohon izin Bapak. Sayang ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya, menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya,” kata Satria dala video yang beredar di media sosial, dikutip, Selasa (22/7/2025).

Satria mengatakan, dia datang ke Rusia untuk menjadi prajurit bayaran di medan perang hanya untuk mencari nafkah.  Oleh karena itu, dia meminta Prabowo mengakhirinya kontraknya dengan Kementerian Pertahanan Rusia, serta mengembalikan statusnya sebagai warga negara Indonesia.

“Mohon kebesaran hati Bapak untuk membantu mengakhiri kontrak saya tersebut, dan dikembalikan hak kewarganegaraan saya untuk kembali ke Indonesia,” tandasnya.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia menegaskan, setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan. Namun, proses pemulangan akan mengikuti prosedur hukum yang berlaku.

"Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Moskow tetap memantau keberadaan dan melakukan komunikasi dengan yang bersangkutan," ujar Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |