Ramdani Bur
, Jurnalis-Selasa, 03 Juni 2025 |19:13 WIB
Menag bersyukur KKHI diizinkan kembali beroperasi jelang puncak haji 2025. (Foto: MCH 2025)
MAKKAH – Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Nasaruddin Umar mengungkap rasa syukur setelah Klink Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) kembali diizinkan beroperasi. Nasaruddin mengatakan adanya KKHI sangat penting untuk mengawal kesehatan jamaah haji Indonesia, khususnya jelang puncak haji 2025.
Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan aturan yang mewajibkan jamaah sakit dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi. Alhasil, KKHI tak bisa melayani jamaah haji Indonesia.

Selain itu, kondisi ini juga menjadi beban bagi jamaah haji asal Indonesia. Ketika dibawa ke rumah sakit Arab Saudi, kebanyakan jamaah kesulitan berkomunikasi dengan petugas kesehatan lokal karena perbedaan bahasa.
1. Lobi Amirul Hajj Membuahkan Hasil
Namun, sampai akhirnya KKHI diizinkan kembali beroperasi. Hal itu setelah lobi-lobi yang dilakukan Nasaruddin selaku Amirul hajj kepada Menteri Kesehatan Arab Saudi membuahkan hasil.
"KKHI sempat tidak diizinkan melakukan tindakan di KKHI ini (Makkah). Namun, setelah kami melakukan pendekatan-pendekatan dengan Menteri Kesehatan Arab Saudi akhirnya kita berikan keyakinan bahwa kebanyakan jamaah kami bukan saja tidak bisa bahasa Arab, bahasa Indonesia pun tidak bisa,” kata Nasaruddin di KKHI Makkah, Selasa (3/6/2025).
2. Hanya untuk Penyakit Ringan
Meski begitu, KKHI hanya merawat jamaah yang mengalami penyakit ringan. Jika penyakit yang dialami masuk kategori berat, jamaah akan dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi.