Fahmi Firdaus
, Jurnalis-Rabu, 30 Juli 2025 |21:13 WIB
Menag: Nasionalisme Berdiri di Atas Semangat Pancasila, Bukan Etnis atau Agama Tertentu!
JAKARTA - Menteri Agama Nasaruddin Umar mendorong penguatan moderasi beragama sebagai agenda nasional. Hal ini dilakukan melalui berbagai program kolaboratif dengan ormas, lembaga pendidikan, dan komunitas lintas iman.
Hal itu diungkapkannya dalam forum Dialog Nasional Ormas Islam dan OKP Islam yang digelar Direktorat Penerangan Agama Islam, Ditjen Bimas Islam di Auditorium HM. Rasjidi, Kemenag RI, Jakarta, Rabu (30/7/2025).
“Kegiatan ini sangat bagus, serta menjadi momen kita duduk bersama, bersinergi dan berkolaborasi. Ormas Islam adalah mitra strategis Kemenag, tidak hanya menjadi penjaga moral, tapi juga pelopor solusi,” ujarnya.
Nasaruddin juga menggarisbawahi pentingnya nasionalisme inklusif sebagai fondasi utama dalam merawat keberagaman bangsa, terlebih di tengah ketegangan geopolitik global yang semakin kompleks.
“Nasionalisme yang eksklusif hanya akan melahirkan segregasi. Kita butuh nasionalisme inklusif yang mampu mengintegrasikan keberagaman tanpa menegasikan identitas agama, budaya, maupun etnis,” ujarnya.
Menurutnya, nasionalisme Indonesia berdiri di atas semangat Pancasila, bukan berbasis etnis maupun agama tertentu seperti di sejumlah negara lain, melainkan mengakomodasi seluruh elemen bangsa secara setara dan tanpa diskriminasi.
“Islam bukan dari Indonesia, Hindu bukan dari Indonesia, Kristen pun bukan. Tapi semua bisa tumbuh dalam konteks kebudayaan Indonesia. Di sinilah pentingnya proses indonesianisasi ajaran, bukan arabisasi, bukan indiaisasi, bukan westernisasi,” tegasnya.