Merasa Lelah saat Mengurus Anak? Waspada Gejala {Working Mom Burnout} (Foto: Freepik)
PERAN ganda seorang working mom dan sebagai ibu, sangat melelahkan dan bisa memicu burnout. Kelelahan baik secara mental maupun fisik muncul karena harus bekerja, mengantar sekolah, menyiapkan makanan dan masih banyak lagi.
Ibu sering kali mengutamakan anak dan keluarganya sehingga lupa dengan dirinya sendiri. Namun, tahukah kamu jika terus menerus menanggung beban sendiri dapat membuat ibu mengalami burnout? Yuk, kenali apa itu mom burnout dan bagaimana gejalanya.
Rasa lelah yang dialami seorang ibu karena terus-menerus dihadapkan pada berbagai tuntutan dapat memicu stres kronis, terutama bagi mereka yang juga menjalani peran sebagai wanita karier. Meskipun wanita memang bisa mengerjakan semua pekerjaan dalam satu waktu, hal ini justru dapat berdampak buruk jika tidak dikelola dengan baik.
Burnout adalah kondisi kelelahan kronis yang muncul akibat stres yang berlangsung lama dalam situasi tertentu, sehingga dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Sementara itu, mom burnout mengacu pada kelelahan fisik dan emosional yang dialami oleh seorang ibu karena tanggung jawab dalam mengasuh anak atau beban pekerjaan rumah tangga.
Seorang ibu berisiko tinggi mengalami mom burnout jika tidak memperoleh dukungan yang baik dari pasangan, keluarga, maupun lingkungan sekitarnya. Berdasarkan Kamus American Psychological Association, burnout ditandai dengan kelelahan fisik, emosional, atau mental, yang biasanya diikuti oleh penurunan motivasi, menurunnya kinerja, serta munculnya pandangan negatif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Jika tidak segera diatasi mom burnout dapat menimbulkan dampak yang serius. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan kelelahan fisik, tetapi juga memicu gangguan kesehatan mental seperti stres, kecemasan, bahkan depresi. Tak jarang, burnout juga memicu konflik dalam hubungan rumah tangga, bahkan munculnya perasaan untuk melarikan diri dari peran sebagai ibu.