TENTARA Nasional Indonesia (TNI) di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terus memperkuat sistem pertahanan dengan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista). Beragam mesin perang canggih seperti pesawat Airbus A400M dan jet tempur Rafale mulai memperkuat armada TNI, seiring lonjakan anggaran pertahanan dalam RAPBN 2026 menjadi Rp335,2 triliun.
Modernisasi ini tidak hanya berfokus pada pengadaan dari luar negeri, tetapi juga peningkatan produk dalam negeri melalui P3DN untuk mendukung kemandirian pertahanan nasional. Kolaborasi strategis dengan negara seperti Prancis, Korea Selatan, hingga Tiongkok disertai transfer teknologi menjadi langkah konkret menuju kedaulatan industri pertahanan.
Capaian ini mencerminkan visi besar Presiden Prabowo bahwa pertahanan bukan semata alat perang, melainkan instrumen diplomasi dan kesejahteraan nasional. Melalui kebijakan geostrategic determinism, Indonesia membangun kekuatan internal tanpa bergantung pada aliansi asing, memperkuat komponen cadangan rakyat, serta aktif dalam diplomasi pertahanan global.
Pendekatan ini menegaskan posisi Indonesia sebagai kekuatan baru yang disegani di kancah internasional sebuah langkah strategis menuju kemandirian dan kebangkitan Indonesia sebagai Macan Asia.
(fro)
Follow Berita Okezone di Google News
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari















































