Momen Meriam Mataram Dikerahkan Luluhlantakan Bumi Blambangan

9 hours ago 4

Momen Meriam Mataram Dikerahkan Luluhlantakan Bumi Blambangan

Ilustrasi Meriam Mataram Dikerahkan Luluhlantakan Bumi Blambangan/ist

JAKARTA-  Pasukan Mataram melakukan ekspansi perluasan wilayah ke Blambangan atau masuk wilayah Banyuwangi saat ini. Saat itu Blambangan baru ditaklukkan oleh orang-orang Bali, hal yang membuat Tawang Alun dan para petinggi Blambangan harus bertekuk lutut ke Bali.

Sultan Amangkurat I yang berkuasa di Mataram kala itu pun langsung bereaksi untuk membebaskan Blambangan dari pengaruh Bali. Pangeran Purbaya ditunjuk oleh Sultan Amangkurat I jadi pemimpin pasukan untuk melawan orang-orang Bali.

Awalnya Pangeran Purbaya menolaknya secara halus, hingga munculah masalah. Sang pangeran pun ditanya balik siapa yang mampu menggantikan tugas dari Sultan Mataram itu. Awalnya Pangeran Purbaya kesulitan, hingga akhirnya ia menyebut satu nama yakni Tumenggung Wiraguna.

Dikutip dari "Disintegrasi Mataram : Dibawah Mangkurat I", Senin (28/4/2025) Tumenggung Wiraguna yang diperintahkan Sultan Amangkurat I atas saran Purbaya pun memerintahkan untuk bersiap-siap memimpin perlawanan terhadap orang Bali. Namun Wiraguna memberi satu syarat yakni Tumenggung Danupaya harus menyertainya.

Tumenggung Mataram itu akan memimpin rakyat semua daerah pantai dan akan bergerak melalui laut. Lalu diikuti dengan penuturan kisah tentang keberangkatan barisan yang meriah dan semarak. Naskah kuno Serat Kandha menambahkan pula bahwa kedua panglima itu membawa serta meriam-meriam Mataram.

Persenjataan canggih itu dibawa oleh pasukan artileri Kerajaan Mataram, yang kala itu jarang dimiliki pasukan lain.

Sedangkan menurut Babad Tanah Djawi menyatakan, adipati Sampang sampai harus menyediakan prajurit. Pasukan dari darat itu tiba di suatu daerah pada perbatasan Pasuruan, kecuali Tumenggung Wiraguna dan Tumenggung Danupaya. Sementara orang-orang Bali telah bergabung dengan rakyat Blambangan, yang berdiri di garis terdepan melindungi orang-orang Bali.

Pemimpin mereka adalah lurah Jabana dan Panji Pati, dimana menurut Serat Kandha dikatakan Panji Wanengpati. Sedangkan Tawang Alun dan Wiranegara memimpin garis belakang. Mula-mula pihak Mataram mundur, tetapi karena siasat Wiraguna, mereka menang lagi.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |