Radja Dituding Jiplak Lirik Lagu Batas Senja, Ian Kasela: Selain Donatur, Dilarang Ngatur

1 week ago 10

 Selain Donatur, Dilarang Ngatur

Lagu Baru Radja Dituding Jiplak Batas Senja, Ian Kasela: Selain Donatur, Dilarang Ngatur. (Foto: Instagram/Radja)

JAKARTA - Band Radja kembali menuai sorotan usai single terbarunya Tunggu Saja dituding menjiplak lagu Kita Usahakan Lagi dari Batas Senja. Terkait tudingan itu, Melody sang gitaris pun buka suara.

Melody menegaskan, lagu Tunggu Saja tidak meniru  karya siapapun. Single baru Radja itu, menurutnya, hasil adaptasi dari fenomena yang terjadi saat ini tentang banyaknya orang menggapai kesuksesan. 

“Apakah dengan kami mengangkat tema serupa dibilang menjiplak? Ketika gue mengadaptasi apakah gue salah? Kan tidak,” ujarnya kepada Okezone di iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada 27 Mei 2025.

Melody mengaku, enggan menanggapi ocehan netizen yang menyudutkan dan menuding bandnya menjiplak karya orang lain. Sehingga, dia tak merasa perlu menanggapi berlebih komentar netizen.

“Ya masak saya ngikutin komentar netizen yang aku bilang tadi kayak ‘bahasa Tuhan’. Pada dasarnya, Tuhan memberi yang lo butuhkan, bukan yang kita inginkan,” tuturnya menambahkan.

Sementara itu, sang vokalis, Ian Kasela mengatakan,  Radja membuat karya berdasarkan apa yang mereka sukai. Ini juga berdasarkan pemikiran dari seluruh orang yang terkait di dalamnya, sehingga tidak berusaha meniru siapa pun.

Radja Buka Malam Grand Final Kontes Ambyar Indonesia 2023 Lagu Baru Radja Dituding Jiplak Batas Senja, Ian Kasela: Selain Donatur, Dilarang Ngatur. (Foto: Okezone)

“Radja tidak bertanggung jawab pada siapa pun. Bahasa TikTok-nya, 'selain donatur, dilarang ngatur'. Lu mau kasih gua saran, lu kasih gue cuan. Emang gampang nurutin mau dia (netizen),” ujarnya.

Menurut Ian, tidak ada jaminan permintaan netizen akan diterima oleh banyak orang. Oleh sebab itu, Radja enggan menanggapi komentar negatif mengenai karya terbarunya.

“Bukan egois, tapi Radja tuh kan memang dari dulu tidak ada yang ngasih saran. Kami bermusik atas  apa yang kami rasakan, dengar, dan lihat. Itulah yang ada dalam karya kami,” ungkapnya.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |