Salah Pola Asuh Picu Trauma Pada Anak, Ini Kata Psikolog (Foto: timesofindia)
POLA asuh yang salah bisa memicu trauma pada anak. Selain pola asuh, budaya pengasuhan juga bisa menyebabkan trauma masa kecil.
Psikolog Tiara Diah Sosialita S Psi M Psi menyampaikan bahwa budaya pengasuhan dapat memperkuat peran dan ekspektasi berdasarkan urutan kelahiran dalam keluarga. Dia merujuk pada teori birth oerder yang dikembangkan Alfred Adler.
“Budaya ini memberikan penekanan pada peran tertentu berdasarkan urutan seperti anak sulung menjadi penerus tradisi, anak tengah yang biasa saja dan anak bungsu yang harus dilindungi. Apalagi di Indonesia, birth order masih sangat relevan terutama kasus pada trauma masa kecil yang bersumber pada pola asuh,” ungkap Tiara dilansir dari laman Universitas Airlangga, Selasa (3/6/2025).
Kemudian dalam rasa trauma yang anak alami, tidak selalu akibat peristiwa ekstern seperti kekerasan. Namun dapat terjadi karena pengalaman emosional yang tidak disadari. Tiara menambahkan bahwa trauma juga berhubungan dengan luka batin tiap pribadi
“Pengalaman emosional yang terjadi oleh anak dan orang tua tidak menyadari, maka anak akan mulai membentuk persepsi negatif tentang dirinya. Terbentuknya luka hingga suara batin yang terus hidup di dalam pikiran. Sehingga luka yang tidak terselesaikan itu terus terbawa dan berdampak pada gejala psikologis saat dewasa,” tambahnya.
