RI Garap Harta Karun yang Jadi Incaran Dunia (Foto: Freepik)
JAKARTA - Pemerintah siap menggarap harta karun yang menjadi incaran dunia yakni mineral logam tanah jarang atau Rare Earth Element (REE). Pengembangan mineral logam tanah jarang atau Rare Earth Element (REE) dengan mengembangkan Pilot Plan Logam Tanah Jarang di Tanjung Ular, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Saat ini, PT Timah bersama MIND ID selaku BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia terus melakukan upaya percepatan pengembangan LTJ. Fokus Utama dalam Pilot Plan Logam Tanah Jarang ini yakni revitalisasi fasilitas pilot plant pengolahan monasit untuk dapat dimanfaatkan kembali sebagai bagian dari pengembangan LTJ.
1. Pengembangan Mineral Logam Tanah Jarang
Pengembangan Pilot Plan Logam Tanah Jarang ini bertujuan untuk menciptakan nilai tambah melalui industrialisasi LTJ berbasis mineral ikutan penambangan timah. Hal ini juga menjadi bagian dari strategi hilirisasi mineral nasional, sekaligus mendorong kemandirian teknologi dan ekonomi, terutama dalam pemanfaatan LTJ yang sangat dibutuhkan oleh industri-industri strategis seperti magnet permanen, baterai hybrid, elektronik, dan katalis.
"Dalam rangka mengakselarasi pengembangan mineral logam tanah jarang atau Rare Earth Element (REE)," kata Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Dany menyampaikan Grup MIND ID melalui Timah memiliki kelolaan mineral rare earth yang jarang dimiliki oleh negara-negara lain. Indonesia memiliki kemampuan untuk memproses rare earth ini di dalam negeri sehingga nilai tambah dan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
"Dengan pengembangan rare earth ini, kami yakin Indonesia mampu menjadi basis bagi pengembangan ekosistem industri strategis masa depan," katanya.
2. Percepat Produk Jadi
Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Dicky Octa Zahriadi menyampaikan pada tahun 2024, pengembangan berfokus pada pencarian mitra teknologi untuk mempercepat pemrosesan monasit menjadi produk Mix Rare Earth Carbonate sebagai tahap awal sebelum pabrik komersial dibangun.
"Untuk mendukung pengembangan teknologi pengolahan monasit, PT Timah Tbk bekerja sama dengan berbagai lembaga mitra teknologi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," katanya.
Selain itu, Dicky juga menjelaskan bahwa Rare Earth mengandung thorium yang dapat dioptimalkan menjadi sumber energi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Dengan terus berupaya memanfaatkan potensi thorium dalam negeri, kita dapat berkontribusi dalam meningkatkan nilai tambah dari pengolahan logam tanah jarang untuk mendorong kemandirian energi.