Tangkapan layar video Hamas yang menampilkan sandera Evyatar David dalam keadaan kurus kering. (Foto: X)
JAKARTA – Kelompok pejuang Palestina Hamas pada Minggu (3/8/2025) menyatakan bahwa pihaknya siap berkoordinasi dengan Palang Merah untuk mengirimkan bantuan kepada para sandera yang ditawannya di Gaza, jika Israel memenuhi persyaratan tertentu. Pernyataan itu disampaikan setelah sebuah video yang menunjukkan seorang sandera kurus kering menuai kritik tajam dari negara-negara Barat.
Hamas menyatakan setiap koordinasi dengan Palang Merah bergantung pada Israel yang secara permanen membuka koridor kemanusiaan dan menghentikan serangan udara selama pendistribusian bantuan.
Menurut pejabat Israel, 50 sandera kini masih berada di Gaza, dan hanya 20 di antaranya yang diyakini masih hidup. Hamas sejauh ini telah melarang organisasi kemanusiaan untuk mengakses para sandera, dan keluarga mereka hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak ada informasi mengenai kondisi mereka.
Video Sandera Picu Kecaman
Pada Sabtu (2/8/2025), Hamas merilis video keduanya dalam dua hari yang menampilkan sandera Israel, Evyatar David. Dalam video tersebut, David yang kurus kering terlihat sedang menggali lubang yang, menurutnya dalam video tersebut, adalah kuburannya sendiri. Lengan orang yang memegang kamera, yang terlihat dalam bingkai, memiliki ukuran yang normal.
Video David tersebut menuai kritik dari negara-negara Barat dan membuat warga Israel ngeri. Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) termasuk di antara negara-negara yang menyatakan kemarahan, dan Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan bahwa Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sesi khusus pada Selasa (5/8/2025) pagi untuk membahas situasi para sandera di Gaza.