Siti Fadilah Buka Suara soal Cara Turunkan Angka TBC amp;nbsp;di Indonesia, Apakah Butuh Vaksin?

5 hours ago 3

Nur Khabibi , Jurnalis-Senin, 19 Mei 2025 |07:10 WIB

Siti Fadilah Buka Suara soal Cara Turunkan Angka TBC  di Indonesia, Apakah Butuh Vaksin?

Siti Fadilah Buka Suara soal Cara Turunkan Angka TBC di Indonesia, Apakah Butuh Vaksin? (Foto : SindonewsTV)

JAKARTA - Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari mengungkapkan salah satu cara guna menekan angka tuberkulosis (TBC) dengan cara eradikasi. Menurutnya, metode tersebut bisa menekan angka pengidap TBC untuk lima tahun yang akan datang. Lantas, pakah masih butuh vaksin TBC?

"Menurut saya, kalau Anda pengin menurunkan angka tuberkulosa di Indonesia untuk tahun 2030, lima tahun lagi, itu dengan eradikasi," kata Fadilah dalam program One on One Sindonews TV yang dikutip, Senin (19/5/2025). 

Siti Fadilah kemudian menjelaskan apa yang dimaksud dengan eradikasi. Menurutnya, metode tersebut dengan fokus mengobati orang yang sudah mengidap TBC. 

"Eradikasi itu memberantas orang yang sudah sakit TB atau mengobati orang yang sakit TB secara komprehensif. Jadi mengobati TB itu hanya 40 persen itu medis. Yang 60 persen itu bukan medis," ujarnya. 

Di sisi lain, ia mengapresiasi program Desa Siaga TBC yang dicanangkan Menkes Budi Gunadi Sadikin. Di mana, program tersebut memberikan perhatian kepada pasien TBC yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. 

"Misalkan dalam satu RW ada delapan orang. Nah, delapan orang itu  difokuskan. Obatnya harus diminum dengan baik," ucapnya. 

Kendati begitu, Fadilah menekankan program tersebut masih butuh penyempurnaan dengan memberikan makanan bergizi. "Cuma programnya Pak Menkes ini kurang komprehensif, Pak Menkes. Jadi tolong ditambahin gizi. Jadi makan bergisi gratis juga harus diberikan," tuturnya.

(Apakah masih butuh vaksin TBC? di Halaman 2)

Read Entire Article
Desa Alam | | | |