Sri Mulyani Curhat Rumah Dijarah: Para Penjarah seperti Berpesta, Hilang Akal Sehat

5 hours ago 2

 Para Penjarah seperti Berpesta, Hilang Akal Sehat

Sri Mulyani Curhat Rumah Dijarah: Para Penjarah seperti Berpesta, Hilang Akal Sehat (Foto: Kemenkeu)

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kecewa dan patah hati usai rumahnya di Bintaro dijarah massa oleh orang tidak dikenal pada Minggu 31 Agustus 2025 malam. Hal yang membuat dirinya patah hati karena lukisan cat minyak bunga diambil salah satu massa.

"Lukisan Bunga Itu ????," tulis Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadinya, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, tampak sekelompok massa masuk ke dalam rumah Sri Mulyani dan membawa sejumlah barang dari kediaman tersebut.

Penjarahan rumah Sri Mulyani tidak terjadi sekali, melainkan dua kali dalam satu malam. Gelombang pertama berlangsung sekitar pukul 00.30 WIB, sementara gelombang kedua kembali terjadi sekitar pukul 03.30 WIB.

"Laki-laki berjaket merah memakai helm hitam tampak memanggul lukisan cat minyak bunga di atas kanvas ukuran cukup besar. Dia membawa jarahannya dengan tenang, percaya diri keluar dari rumah pribadi saya yang menjadi target operasi jarahan hari minggu akhir Agustus 2025 dini hari," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengungkapkan, lukisan bunga itu bagi penjarah pasti dibayangkan bernilai sekadar seperti lembaran uang. Padahal lukisan tersebut bagi Sri Mulyani sangat berarti. Lukisan bunga yang dia lukis 17 tahun lalu adalah hasil dan simbol perenungan serta kontemplasi diri, sangat pribadi.

"Lukisan bunga yang saya lukis 17 tahun lalu adalah hasil dan simbol perenungan serta kontemplasi diri, sangat pribadi. Seperti rumah tempat anak-anak saya tumbuh dan bermain, sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai harganya," katanya.

Bagi Sri Mulyani, lukisan bunga itu seperti rumah tempat anak-anaknya tumbuh dan bermain, sangat pribadi dan menyimpan kenangan tak ternilai harganya. "Lukisan bunga itu telah raib, lenyap seperti lenyapnya rasa aman, rasa kepastian hukum, dan rasa perikemanusiaan yang adil dan beradab di bumi Indonesia," katanya.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |