Susah Cari Kerja dan 7,28 Juta Orang RI Menganggur, Menaker Bisa Apa?

8 hours ago 5

Dwinarto , Jurnalis-Rabu, 23 Juli 2025 |12:42 WIB

Susah Cari Kerja dan 7,28 Juta Orang RI Menganggur, Menaker Bisa Apa?

Susah Cari Kerja dan 7,28 Juta Orang RI Menganggur, Menaker Bisa Apa? (Foto: Okezone)

JAKARTA - Susahnya mencari kerja merupakan masalah serius yang harus diatasi bersama. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran di Indonesia juga meningkat menjadi 7,28 juta orang per Februari 2025.

Dibandingkan dengan Februari 2024, maka jumlah orang yang menganggur meningkat sebanyak sekitar 0,08 juta orang atau 83 ribu orang, naik kira-kira 1,11 persen per Februari 2025.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyatakan bahwa krisis ketenagakerjaan yang ditandai dengan lulusan sarjana bekerja sebagai petugas PPSU, pengemudi ojek daring hingga asisten rumah tangga merupakan masalah serius yang harus diatasi bersama. 

“Tantangan utamanya adalah mismatch antara kompetensi pencari kerja dan kebutuhan dunia usaha. Kita bicara tentang 149 juta angkatan kerja di sektor formal dan informal,” ujarnya dalam Forum Pemimpin Redaksi, Selasa (22/7/2025).

Sebagai langkah strategis, Kementerian Ketenagakerjaan menjadikan pelatihan vokasi sebagai program prioritas dengan alokasi anggaran terbesar. Pemerintah saat ini mengelola 41 Balai Latihan Kerja (BLK) yang sedang direvitalisasi agar kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan industri. 

“Kami sudah menyusun skema sertifikasi kompetensi dan mendorong agar pelatihan merata di seluruh Indonesia,” kata Yassierli.

Dia mencontohkan Malaysia yang sukses membangun ekosistem pelatihan kerja berbasis kolaborasi antara perusahaan. Indonesia, lanjut Yassierli, kini mendorong sistem pelatihan upskilling, upgrading bahkan reskilling dengan melibatkan dunia usaha agar lulusan pelatihan langsung terserap pasar kerja. Empat pendekatan utama pun diterapkan: kolaborasi lintas kementerian, pemagangan nasional, kewirausahaan, dan gerakan peningkatan produktivitas.

Kolaborasi dijalin dengan 21 kementerian/lembaga, 12 pemda, dan 35 mitra pembangunan. Beberapa di antaranya termasuk pelatihan agroforestry bersama Kementerian Kehutanan, pelatihan pariwisata dengan Kemenparekraf, serta pelatihan hilirisasi industri dengan Kementerian ESDM dan BKPM. 

“Tujuan kolaborasi ini menyiapkan talenta unggul yang siap bekerja mendukung program nasional,” tegasnya.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |