Sutradara Film Jumbo Blakblakan soal Urgensi Transformasi Pendidikan RI

9 hours ago 4

Sutradara Film Jumbo Blakblakan soal Urgensi Transformasi Pendidikan RI

Sutradara film animasi Jumbo, Ryan Adriandhy, membagikan pengalamannya selama lima tahun menggarap film. (Foto: Okezone.com/Amelliani)

JAKARTA – Sutradara film animasi Jumbo, Ryan Adriandhy, membagikan pengalamannya selama lima tahun menggarap film tersebut, yang melibatkan lebih dari 400 kreator lintas disiplin. Menurutnya, pengalaman itu menjadi bukti nyata bahwa dunia kerja masa kini menuntut kolaborasi dan pola pikir terbuka, sesuatu yang harus mulai ditanamkan sejak di bangku pendidikan.

“Saya bekerja dengan animator, ilustrator, desainer, komposer—semuanya datang dari latar belakang dan cara kerja yang sangat berbeda. Ini mengajarkan saya bahwa dunia kerja sekarang sangat kolaboratif dan tidak bisa lagi satu arah,” ujar Ryan dalam forum pendidikan Kejar Aksi, di Gedung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta, Kamis (15/5/2025).

1. Pendidikan Perlu Bertransformasi

Menurut Ryan, transformasi pendidikan menjadi kebutuhan mendesak, apalagi di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan adopsi kecerdasan buatan (AI).

“Transformasi pendidikan sangat penting agar bisa mencetak SDM yang mampu bekerja di dunia seperti ini. Apalagi sekarang dengan AI, semuanya berubah lebih cepat. Jadi pendidikan pun harus lebih terbuka dan adaptif,” tambahnya.

Dia berharap, sistem pendidikan ke depan tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga mengasah keterampilan kolaboratif, kreativitas, dan kemampuan lintas disiplin agar generasi muda siap bersaing secara global.

Ryan juga menekankan pentingnya literasi teknologi dan kreativitas sebagai fondasi keterampilan abad ke-21. Menurutnya, pelajar Indonesia tidak hanya perlu diajarkan keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, empati, dan kerja sama yang semuanya bisa diasah melalui pendekatan kreatif dalam pembelajaran.

2. Kolaborasi Transformasi Pendidikan

Sementara itu, Head of Program Development and Guru Binar Putera Sampoerna Foundation (PSF), Juliana, mengungkapkan bahwa keterlibatan tokoh industri kreatif seperti Ryan bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari upaya untuk menginspirasi pendidik dan pemangku kepentingan agar membangun koneksi antara dunia pendidikan dan dunia kerja.

“Kami ingin guru-guru melihat bahwa pendidikan itu harus relevan. Dunia kerja sekarang tidak hanya soal akademik, tapi juga soal komunikasi, kolaborasi, kreativitas, dan adaptasi. Itulah mengapa kami hadirkan tokoh-tokoh industri yang bisa membawa perspektif baru,” jelas Juliana.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |