
Tak Hanya BBM, Ini Produksi Energi Kilang Pertamina yang Makin Hijau (Foto: Dokumentasi)
JAKARTA - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan komitmennya untuk terus melakukan inovasi maupun efisiensi untuk mendukung ketahanan energi nasional sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero), KPI juga menerapkan strategi pertumbuhan ganda. Pertama, memaksimalkan bisnis eksisting saat ini (legacy business). Kedua, membangun bisnis low carbon.
"Strategi memaksimalkan bisnis eksisting dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan kapasitas kilang. KPI juga membangun bisnis low carbon dengan mengembangkan Green Refinery dan menghasilkan produk-produk yang berbahan baku nabati (biofuel)," kata Pelaksana Tugas Harian Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Prayitno saat Brunchtalk bertajuk Kilang Pertamina Untuk Indonesia : Mendorong Pertumbuhan Ekonomi, Hilirisasi, Transisi dan Ketahanan Energi di Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Terkait dengan biofuel, KPI mengimplementasikanya melalui sejumlah strategi. Pertama melalui Co-Processing yaitu bahan baku nabati diproses melalui pencampuran dengan bahan baku fosil pada fasilitas eksisting.
Dengan strategi ini, KPI telah mampu menghasilkan bioavtur Pertamina Sustainable Aviation Fuel 2,4% yang berbahan baku minyak inti sawit atau Refined Bleached Deodorized Palm Kernel Oil.
Selanjutnya, conversion, yaitu bahan baku nabati 100 persen diproses menjadi bahan bakar. Pada strategi ini, KPI telah mampu memproduksi biodiesel 100% dengan jenis Hydrotreated Vegetable Oil (HVO). Produk KPI ini dikenal dengan Pertamina Renewable Diesel (RD).
Prayitno yang juga Direktur Manajemen Risiko KPI mengungkapkan Kilang Pertamina Internasional juga telah mengembangkan Green Refinery yang dapat mengolah bahan baku 2nd Generation, berupa limbah nabati salah satunya adalah minyak jelantah.
“Proses produksinya dilakukan di Kilang Cilacap, dan rencananya akan dikembangkan di Kilang Dumai dan Balongan," ungkap Prayitno.
Kilang Pertamina Unit Cilacap telah melakukan lifting atau pengiriman perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau avtur berbahan baku campuran Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah.
Penerbangan dengan menggunakan Pertamina SAF berbahan baku minyak jelantah dilaksanakan pada pertengahan Agustus 2025 dengan menggunakan pesawat Pelita Air Services dengan rute Jakarta – Denpasar. Sekitar 32 kilo liter Pertamina SAF dari Kilang Cilacap disiapkan untuk penerbangan tersebut.
Pencapaian ini merupakan bentuk transformasi energi, sekaligus langkah strategis dalam transisi menuju energi rendah karbon di Indonesia.
Setiap maskapai yang menggunakan SAF dari Pertamina akan memperoleh Proof of Sustainability dari ISCC CORSIA, yang membuktikan bahwa seluruh rantai pasok telah memenuhi standar keberlanjutan dan diaudit oleh lembaga internasional.














































