Tips MotionTrade: 5 Strategi Investasi Warren Buffett untuk Masa Pensiunamp;nbsp;

4 hours ago 1

Feby Novalius , Jurnalis-Selasa, 24 Juni 2025 |09:50 WIB

 5 Strategi Investasi Warren Buffett untuk Masa Pensiun 

Pengaruh Warren Buffett sangat besar, terutama dalam pandangannya terhadap dunia investasi.  (Foto: Okezone.com/MotionTrade)

JAKARTA - Investor legendaris dunia, Warren Buffett, resmi mengumumkan rencana pensiun sebagai Chief Executive Officer (CEO) Berkshire Hathaway pada akhir 2025. Pengaruh Warren Buffett sangat besar, terutama dalam pandangannya terhadap dunia investasi. 

Prinsip-prinsip yang dianutnya dapat menjadi panduan bagi Anda yang ingin mencapai kebebasan finansial.

Menjadi sejahtera di masa pensiun adalah impian semua orang. Untuk mencapai kemapanan finansial, diperlukan strategi investasi yang tepat agar memiliki dana cukup demi ketenangan di hari tua. 

MotionTrade telah merangkum lima prinsip investasi ala Warren Buffett yang dapat dijadikan panduan oleh investor, yaitu:

1. Fokus pada perusahaan berfundamental kuat

Warren Buffett meyakini jika kualitas perusahaan jauh lebih penting dibandingkan dengan harga sahamnya. Salah satu ciri perusahaan yang memiliki fundamental kuat ada di model bisnis dengan manajemen yang memiliki track record baik. Selain itu, Buffett juga selalu memilih perusahaan dengan kinerja keuangan yang stabil dengan menganalisa arus kas, rasio utang, serta pertumbuhan pendapatan yang konsisten.

2. Fokus Investasi Jangka Panjang

Melalui prinsip ini, investor diharapkan berinvestasi pada perusahaan yang berkembang dan berkelanjutan, bukan hanya populer sesaat. Alih-alih mengejar keuntungan spekulatif dalam jangka pendek, Warren Buffett terkenal dengan filosofi buy and hold, yang mendorong investor untuk bersabar dan tetap konsisten dalam strategi jangka panjang meskipun pasar sedang berfluktuasi.

3. Selalu memperhatikan margin of safety

Konsep margin of safety menjadi prinsip lain yang sangat dijunjung oleh Warren Buffett. Investor diharapkan membeli saham pada harga di bawah nilai wajar atau lebih rendah dari nilai intrinsiknya. Dengan demikian, investor tetap merasa aman walau dalam kondisi pasar yang sedang memburuk atau terjadi kesalahan analisis. 

Read Entire Article
Desa Alam | | | |