Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah (Foto: Danandaya Arya Putra/Okezone)
JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, membantah anggotanya menjadi provokator atau perusuh saat demo di berbagai daerah seperti yang banyak dinarasikan di media sosial. Narasi tersebut, menurutnya, melukai hati prajurit.
"Itu betul-betul bagi kami, statement maupun pemberitaan itu betul-betul melukai hati para prajurit dan instansi TNI," ujar Freddy di Mabes TNI, Jumat (5/9/2025).
Ia menegaskan beredarnya foto, video, maupun konten-konten yang bernarasi negatif merupakan framing yang menyesatkan. Freddy menekankan prajurit di lapangan bekerja dengan tulus membantu Polri dalam mengamankan aksi demo.
"Seperti kita lihat sendiri bagaimana rekan-rekan prajurit itu bekerja dengan tulus ikhlas, membantu Polri untuk meredam berbagai aksi kerusuhan. Jadi sama-sama kepanasan, kena lempar batu, kena lempar hebel, kena gas air mata, bahkan ada yang kena bom molotov," ucapnya.
Freddy mencontohkan kejadian yang menimpa anggota BAIS TNI Mayor SS yang diamankan saat aksi demo di Jakarta pada Kamis 28 Agustus 2025. Narasi yang beredar menyebut TNI diduga menjadi provokator aksi demo.
Ia menegaskan Mayor SS berada di lokasi dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai anggota intelijen. Sebab, salah satu tugas intelijen adalah melakukan deteksi dini untuk mencegah segala bentuk ancaman.
"Terkait berita hoaks BAIS TNI dituduh provokator dan perusuh demo. Ini perlu kami jelaskan juga, karena seperti saya sampaikan tadi, begitu ada foto, kemudian video, konten yang salah—yang jelas-jelas sudah saya sampaikan itu hoaks," tegasnya.
(Arief Setyadi )