10 Prinsip Pengasuhan yang perlu diketahui Orangtua

5 hours ago 2

10 Prinsip Pengasuhan yang perlu diketahui Orangtua

10 Prinsip Pengasuhan yang perlu diketahui Orangtua (Foto: Freepik)

MENJADI orangtua memang tidak ada sekolahnya. Beberapa orangtua mungkin banyak membaca atau mengikuti seminar yang berhubungan dengan bagaimana cara mengasuh anak. Akan tetapi, beberapa orangtua lainnya mungkin menjalankan peran pengasuhan begitu saja.

Bisa jadi dari berkaca pada pengalaman bagaimana mereka sebelumnya telah diasuh oleh orangtua. Adapula yang menjalankan pengasuhan secara trial and error, yang apabila satu strategi pengasuhan tidak berhasil, mereka akan mencoba strategi yang lain.

Keyakinan apakah dirinya mampu mengasuh anak dengan baik atau tidak dapat muncul, terlebih pada seseorang yang baru pertama kali menjadi orangtua, alias baru memiliki anak pertama. Hal itu dapat disebabkan oleh minimnya pengalaman dalam mengasuh anak. Oleh karena itu, berikut ini dipaparkan sepuluh prinsip pengasuhan yang penting diketahui oleh orangtua. Beberapa prinsip mungkin lebih cocok diterapkan untuk orangtua yang baru memiliki anak usia bayi dan balita. Akan tetapi, secara umum keseluruhan prinsip dapat diterapkan oleh orangtua dengan anak dari berbagai kelompok usia.

ilustrasi parenting (Freepik)

1. Libatkan anak pada kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan mereka

Tidak semua orangtua melibatkan anak pada kegiatan yang berhubungan dengan mereka, misalnya saja kegiatan mandi dan makan. Beberapa orangtua mungkin secara otomatis memandikan atau menyuapi anak usia bayi atau batita tanpa banyak mengajak mereka terlibat dalam kegiatan tersebut. Contohnya, anak yang disuapi sementara ia asyik bermain hal lain. Dalam situasi seperti itu, anak bisa jadi tidak sadar tentang kegiatan utama yang sedang ia lakukan, yaitu makan.

Ia hanya tahu bahwa dirinya saat itu sedang bermain. Padahal di balik kegiatan makan, ada pengalaman yang bersifat edukasional yang akan anak dapatkan. Contohnya, anak dapat mengasah keterampilan koordinasi mata-tangan dengan memintanya untuk menyuap makanan sendiri, serta belajar tentang warna, tekstur, dan bentuk dari makanan yang dimakannya. Untuk anak-anak yang lebih besar pelibatan dapat dilakukan dalam menentukan jadwal belajar, keputusan jenis sekolah yang akan diikuti, serta aturan-aturan lainnya.

2. Sediakan waktu yang berkualitas

Waktu yang berkualitas tidak perlu lama. Tidak masalah apabila orangtua hanya memiliki waktu yang terbatas, misalnya 10-15 menit, asalkan orangtua dapat secara konsisten menyediakan waktu tersebut setiap harinya. Tentu jika waktu yang dimiliki lebih banyak akan lebih baik lagi.

Selama kurun waktu tersebut, orangtua hendaknya dapat sepenuhnya hadir untuk anak, tanpa diganggu oleh urusan-urusan lain. Isilah waktu tersebut dengan kegiatan yang menyenangkan bersama anak, seperti berbagi cerita tentang kegiatan di hari itu atau bermain bersama. Untuk kegiatan bermain, usahakan pilih permainan yang melibatkan interaksi langsung antara orangtua dan anak, seperti bermain tebak-tebakan atau saling menirukan gerakan.

Read Entire Article
Desa Alam | | | |