Antisipasi Karhutla, Pemkab Edukasi Masyarakat lewat Talkshow Halo Kotabaru

1 day ago 3

Antisipasi Karhutla, Pemkab Edukasi Masyarakat lewat Talkshow Halo Kotabaru

Pemkab Kotabaru mengedukasi masyarakat soal karhutla. (Foto: dok Pemkab Kotabaru)

KOTABARU - Pemerintah Kabupaten Kotabaru kembali mengedukasi masyarakat melalui talkshow 'Halo Kotabaru' dengan tema "Siap Hadapi Kemarau dan Siaga Hadapi Karhutla" yang dibungkus dalam podcast Sobat Hebat, pada Rabu (30/7/2025).

Dalam talkshow kali ini, yang menjadi narasumber Sekretaris Daerah Kotabaru Eka Saprudin, Kepala Pelaksana BPBD Hendra Indrayana, dan Kepala BMKG Erik Handono.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kotabaru Eka Saprudin menjelaskan luasan Kabupaten Kotabaru, dan hampir separuh wilayahnya hutan dan lahan.

“Jadi wilayah Kabupaten Kotabaru ini seperempat wilayah Kalsel, dengan luasan wilayahnya 9.442,46 km2 terdiri dari 22 Kecamatan, juga ada 202 desa dan kelurahan," ujarnya.

"Melihat jumlah wilayah yang luasnya hutan dan lahan, kita harus mengantisipasi supaya tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan, apalagi mengingat dalam beberapa hari ini kondisi cuacanya cukup panas,” ucapnya.

Selain itu, Sekda juga menyambut baik kegiatan talkshow dengan program Halo Kotabaru tersebut sebagai salah satu sarana untuk menginformasikan masyarakat tentang kebakaran hutan dan lahan.

“Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahayanya membakar lahan, sedikit demi sedikit kita memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya membuka lahan jangan melalui pembakaran, karena bahayanya luar biasa, apalagi musim kemarau, sedikit saja angin, menyebar kemana-mana,” katanya.

Ia menambahkan, setiap tahunnya BPBD melalui program kesiapsiagaannya kepada masyarakat menginformasikan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan. Salah satu kesiapan dari pemerintah daerah selain juga memberikan informasi juga mempersiapkan peralatan-peralatan.

"Harapannya, setiap desa menjadi desa tangguh bencana," tuturnya. Ia juga menyampaikan, kesiapsiagaan pemerintah daerah apabila terjadi kebakaran hutan.

“Setiap tahun kita wajib menganggarkan dana tidak terduga yang memang diposkan untuk mengantisipasi maupun menangani bencana, karena yang namanya bencana tidak kita harapkan," katanya.

Selain itu juga, lanjutnya, akan ada keputusan bupati yang dikeluarkan terkait dengan hal itu, sehingga tim yang sudah terbentuk bisa bergerak baik untuk menyiapkan poskonya, peralatannya, termasuk sarana lain dan sebagainya.

Sementara itu, Kepala BMKG Kotabaru Erik Handono menginformasikan, Kabupaten Kotabaru menghadapi awal musim kemarau pada akhir Juni sampai Agustus 2025, dengan puncak berada pada Agustus dan Oktober 2025.

“Berdasarkan perkiraan lebih pendek dari biasanya, kita berharap tidak panjang-panjang karena nanti berdampak pada kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya.

Ia menambahkan, monitoring tanpa hujan di wilayah Kabupaten Kotabaru sampai saat ini masih dalam kategori pendek, jadi hari tanpa hujan itu masih dalam kisaran 1 sampai 5 hari, dengan harapan ada potensi hujan diperkirakan pada akhir bulan tanggal 1 Agustus.

Sedangkan Kepala Pelaksana BPBD Kotabaru Hendra Indrayana juga menyampaikan antisipasi apa saja yang disiapkan dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan, diantaranya mengindentifikasi daerah rawan karhutla, peningkatan kesiapan dan kapasitas personil, serta telah membentuk satgas karhutla hebat.

“Pertama kami melakukan pemetaan atau mendeteksi dini, mengidentifikasi dimana daerah rawan karhutla dengan luas wilayah kabupaten kotabaru, di kecamatan mana yang sering dan berkemungkinan berpotensi akan terjadinya karthutla dengan aplikasi Sipongi dan Lancang Kuning," ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan persiapan dengan melakukan sosialisasi masif kepada masyarakat, perusahan wajib mengamankan wilayah kerjanya masing-masing, dan membentuk desa tangguh bencana.

"Karena mengingat Kabupaten Kotabaru memiliki wilayah yang luas, kami juga memperkuat kekuatan kami dengan membentuk Satgas Karhutla Hebat yang artinya hebat hadir, edukasi, beraksi, antisipasi dan tanggap,” katanya.

Melalui talkshow tersebut, pemerintah daerah bersama BPBD dan BMKG bersinergi untuk memberikan informasi kepada masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, serta mengurangi risiko bencana yang dapat mengganggu kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

Kegiatan ini juga mengimbau kepada masyarakat untuk bersiap siaga dalam menghadapi musim kemarau dan mencengah terjadinya karhutla.

(Agustina Wulandari )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita news lainnya

Read Entire Article
Desa Alam | | | |