AS Serang Pelabuhan Minyak Houthi di Yaman, 74 Orang Tewas (Reuters)
WASHINGTON - Serangan militer Amerika Serikat (AS) di terminal bahan bakar Ras Isa Yaman di pantai Laut Merah telah menewaskan sedikitnya 74 orang, menurut Kementerian Kesehatan yang dipimpin Houthi.
1. AS Serang Houthi
Ini merupakan serangan paling mematikan sejak AS memulai serangannya terhadap Houthi tahun lalu.
Presiden AS Donald Trump memerintahkan peningkatan serangan bulan lalu dalam operasi militer AS terbesar di Timur Tengah sejak ia menjabat pada bulan Januari.
Washington berjanji untuk terus menyerang Houthi yang berpihak pada Iran sampai kelompok itu menghentikan serangan terhadap pengiriman Laut Merah.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Anees al-Asbahi mengatakan, 171 orang terluka dalam serangan hari Kamis (17/4/2025), menurut angka awal, sementara tim penyelamat terus berupaya mencari korban.
Militer AS mengatakan, serangan itu bertujuan memutus sumber bahan bakar bagi kelompok militan Houthi. Menurut sumber di Yaman, pelabuhan tersebut memiliki kehadiran militer yang besar selain menjadi pusat utama impor bahan bakar. Di antara yang tewas adalah karyawan Safer Oil Company, yang mengoperasikan pelabuhan tersebut, dan Yemen Petroleum Company, yang bertanggung jawab untuk mengawasi pengiriman bahan bakar impor dan distribusinya.
Komando Pusat AS tidak mengomentari angka korban dari kementerian kesehatan.
"Tujuan dari serangan-serangan ini adalah untuk melemahkan sumber kekuatan ekonomi Houthi, yang terus mengeksploitasi dan mendatangkan penderitaan besar bagi rekan-rekan senegaranya," katanya dalam sebuah posting di X.
AS dan Israel sebelumnya telah menargetkan pelabuhan tersebut, melihatnya sebagai pusat peluncuran pesawat nirawak, rudal, dan serangan terhadap kapal. Houthi yang bersekutu dengan Iran telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman selama dekade terakhir.