Brand China Ramai-Ramai Banting Harga, Bikin Nilai Jual Kembali Anjlok? (Ilustrasi/Fadli Ramadan)
JAKARTA - Brand otomotif asal China kompak menurunkan harga mobil yang dipasarkan di Indonesia. Bahkan, ada yang beberapa kali merevisi harga, meski menghadirkan sejumlah pembaruan. Lalu, hal ini akankah membuat harga jual kembali turun?
1. Brand China Banting Harga
Diketahui, sejumlah merek menurunkan harga model yang ditawarkan. Praktik ini diterapkan sejumlah brand, seperti MG Motors, Chery, Wuling, dan Jetour. Penurunan harga tembus hingga puluhan juta rupiah dengan fitur yang serupa.
Terbaru, ada Chery yang menurunkan harga C5 dan E5, yang sebelumnya dijual dengan nama Omoda 5 dan Omoda E5. Mereka menurunkan harga mulai Rp50 juta hingga Rp100 juta dengan penyegaran fitur.
Sebagai gambaran, awalnya sebuah model dipasarkan dengan harga Rp500 juta. Setahun berselang, harganya turun menjadi Rp400 juta. Jika ingin menjual kendaraannya, pembeli awal mau tak mau memasang harga lebih murah dari banderol yang direvisi.
Sebagai salah satu brand yang berada di bawah naungan Chery, Jaecoo Indonesia menyatakan produsen tak bisa mengontrol soal harga jual kendaraan. Namun, kondisi pasar saat ini mengharuskan sejumlah merek mengambil langkah tersebut.
"Kita enggak bisa kontrol soal itu (penurunan nilai jual kendaraan), karena itu terjadi secara global," ujar Head of Product Jaecoo Indonesia, Ryan Ferdiean Tirto di BSD, Tangerang, Senin (30/6/2025).
Kondisi tersebut juga membuat konsumen memilih menunggu atau menunda pembelian sampai ada model baru keluar. Ryan menyampaikan produsen juga tidak bisa mengendalikan hal tersebut dan hanya bisa menawarkan produk.
"Yang pasti kita sebagai pabrikan ya, kasih value yang terbaiknya ke kustomer gitu ya. Karena namanya teknologi kita enggak bisa stop juga. Karena satu teknologi kita sudah jual, ke depannya tahun depan ada teknologi yang baru, yang sekarang turun pasti," tuturnya.