Cari Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, KNKT Pelajari Desain Kapal (Foto : Isitmewa)
BANYUWANGI – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan penyelidikan terkait penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. KNKT sendiri sudah memulai tahapan penyelidikan, dari tiga tahap penyelidikan yang ada.
Ketua KNKT Soejanto Tjahjono menuturkan, tiga tahapan penyelidikan akan dilakukan mulai dari pemeriksaan saksi-saksi dari para penumpang dan kru yang selamat, hingga penyelidikan desain kapal KMP Tunu Pratama Jaya itu.
"Pertama kami sudah memintai keterangan sejumlah korban penumpang selamat dan kru kapal," kata Soejanto Tjahjono, Rabu (9/7/2025) di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Sejauh ini, kata Soejanto, pihaknya menerima informasi awal bahwa ada faktor gelombang cukup besar sesaat sebelum KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam. Tapi apakah desain yang ada mampu menahan guncangan ombak tinggi atau tidak, ia tak bisa menyimpulkannya.
"Tapi sejauh ini kami masih akan mempelajari apakah kapal tersebut dalam desainnya mampu mengarungi gelombang tinggi. Kami juga belum bisa mengatakan itu, karena harus melihat rancangan kapal seperti apa," ujarnya.
Guna mendalami dugaan penyebabnya, pihaknya juga akan memintai keterangan otoritas pelabuhan, pihak-pihak yang terkait pemeliharaan kapal, hingga menyelidiki dari analisis video-video yang didapat dari penumpang, serta beberapa video lain di media sosial (medsos).
"Kami juga akan memintai keterangan Biro Klasifikasi Indonesia atau BKI di Jakarta, mengenai histori kapal tersebut saat perawatan (docking) terakhir pada Oktober 2024. Kami akan tanyakan temuan saat perawatan dan dokumen operasional," jelasnya.
Setelah data-data di lapangan terkumpul, kata dia, proses dilanjutkan dengan analisis, yang akan diputuskan dalam kesimpulan serta rekomendasi. Nantinya, hasil kesimpulan itu biasanya akan keluar paling lama dua pekan.
"Mengenai waktunya kapan, kadang tiga hari sampai dua minggu, tergantung kompleksitasnya. Kami juga kerja sama dengan universitas," tukasnya.