Dihujani Rudal Iran Bertubi-tubi, Sistem Pertahanan Israel Diperkirakan Hanya Bisa Bertahan 12 Hari Lagi

6 hours ago 2

Dihujani Rudal Iran Bertubi-tubi, Sistem Pertahanan Israel Diperkirakan Hanya Bisa Bertahan 12 Hari Lagi

Ilustrasi.

JAKARTA – Serangan rudal Iran yang datang bertubi-tubi telah membuat sistem pertahan Israel kewalahan, bahkan berhasil dijebol pada berbagai kesempatan dalam beberapa hari terakhir. Negara zionis itu mulai kehabisan pasokan rudal pencegat jarak jauhnya, yang akan membuat sistem pertahanan itu sepenuhnya tidak berfungsi, demikian dilaporkan Wall Street Journal (WSJ) mengutip pejabat Amerika Serikat (AS) yang mengetahui penilaian intelijen sekutu.

Laporan tersebut muncul di tengah-tengah pertukaran rudal yang tak henti-hentinya antara Israel dan Iran. Sejak Israel meluncurkan serangan ke Iran, yang disebut sebagai Operasi Rising Lion pada Jumat, (13/5/2025), Iran telah menembakkan sekira 400 rudal balistik. Jumlah itu hanya sebagian dari persenjataan jarak jauh Iran, yang diperkirakan termasuk 2.000 rudal yang dapat mencapai Israel.

Pertahanan Israel, khususnya sistem Arrow yang dirancang untuk mencegat rudal balistik ketinggian tinggi, telah mencegat beberapa proyektil Iran, tetapi mengalami tekanan yang signifikan.

Para pejabat di Tel Aviv mengatakan kepada WSJ bahwa sepertiga peluncur rudal Iran telah dihancurkan dan mengklaim telah mencapai keunggulan udara di atas langit Iran. Namun, sumber intelijen memperingatkan bahwa lebih dari setengah inventaris rudal Iran masih utuh, dengan sebagian kemungkinan disembunyikan di fasilitas bawah tanah.

Biaya Besar Sistem Pertahanan Israel

Biaya pemeliharaan sistem pertahanan rudal berlapis Israel — yang terdiri dari Iron Dome, David's Sling, sistem Arrow, dan Patriot serta baterai THAAD yang dipasok AS — menjadi perhatian kritis. Harian keuangan Israel The Marker memperkirakan bahwa operasi pertahanan rudal setiap malam menelan biaya hingga 1 miliar shekel (sekira Rp4,6 triliun). Sistem Arrow sendiri menembakkan pencegat yang masing-masing harganya USD3 juta (sekira Rp49 miliar).

Read Entire Article
Desa Alam | | | |